Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut menyinggahi 5 pulau terluar: Pulau Seram, Pulau Kur, Pulau Trangan, Pulau Sera dan Pulau Banda

Ambon (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku membawa uang tunai Rp10,2 miliar guna melayani penukaran uang lewat Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2024 menyinggahi lima pulau terluar di provinsi itu.

"Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut menyinggahi lima pulau terluar yaitu Pulau Seram (Werinama), Pulau Kur, Pulau Trangan, Pulau Sera dan Pulau Banda," kata Direktur Kepala Grup Perizinan Pendukung Departemen Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Agus Susanto Pratomo di Ambon, Selasa.

Ia menyampaikan hal itu pada pelepasan pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat di dermaga TNI Angkatan Laut Desa Halong, Kota Ambon.

Menurut Agus, kegiatan kas keliling di daerah 3T kerja sama antara Bank Indonesia dengan TNI AL.

"Sinergi antara BI dengan TNI AL telah memberikan dampak positif dalam upaya memelihara, keutuhan dan kedaulatan NKRI dari sisi pertahanan dan militer oleh TNI AL serta menjaga kedaulatan ekonomi dan kedaulatan rupiah sebagai salah satu simbol negara oleh BI," ujarnya.

Baca juga: BI: Inflasi mulai melandai pada Juni 2024 di Maluku

Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Provinsi Maluku merupakan ekspedisi yang ke-12 dengan mengunjungi lima pulau tujuan berlangsung dari 6-12 Agustus 2024 menggunakan KRI Dorang 874.

Ia memaparkan berdasarkan amanat undang-undang, BI merupakan satu-satunya lembaga yang diberikan tugas dan wewenang untuk mengedarkan uang rupiah yang juga merupakan simbol kedaulatan negara.

Dalam pengelolaan uang rupiah BI memiliki peranan memastikan uang layak edar tersedia memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah NKRI, dalam jumlah yang cukup dan pecahan yang sesuai.

Dalam mengembangkan tugas tersebut terdapat tiga tantangan utama BI dalam mengedarkan uang, yang pertama, adalah kondisi geografi NKRI yang memiliki ribuan pulau dengan keterbatasan infrastruktur sehingga mempengaruhi jangkauan BI yang memiliki ribuan pulau.

Kedua, keberagaman tingkat pendidikan masyarakat yang mempengaruhi perilaku masyarakat dengan memperlakukan uang.

"Hal ini tercermin dari uang tidak layak edar karena lusuh, yang disebabkan sering dilipat dan basah, tentunya ini mempengaruhi kualitas uang rupiah kita," ujarnya.

Menurut dia, ini menjadi tantangan BI dengan melakukan edukasi secara berkala, dan menjadikan uang rupiah sebagai alat pembayaran khususnya di wilayah perbatasan.

Dalam pelaksanaan misi tersebut BI hadir melalui kegiatan ekspedisi rupiah berdaulat untuk memperluas jangkauan pemenuhan uang layak edar ke daerah tertinggal yang selama ini belum dapat dijangkau oleh BI maupun perbankan dalam pengedaran uang rupiah.

Dia mengatakan pada 2024 akan dilaksanakan ekspedisi rupiah berdaulat sebanyak 18 kali di 18 provinsi menjangkau 90 pulau.

Acara pelepasan ERB itu juga dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Maluku, Kasrul Selang, Komandan Lantamal IX Brigadir Jenderal TNI Marinir Said Latuconsina , Ketua DPRD Provinsi Maluku, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Maluku Rawindra Ardiansah.

Baca juga: BI Maluku siapkan uang tunai Rp936,6 miliar untuk kebutuhan Lebaran

Baca juga: BI Maluku kembali gelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke daerah 3T

Pewarta: Winda Herman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024