Dari 19 kota/kabupaten di Sumbar, 10 Kota/kabuten terkena dampak akibat kabut asap tersebut,"

Padang (ANTARA News) - Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, menyatakan 10 kota/kabupaten di Sumatera Barat terkena dampak akibat kabut asap yang berasal dari Pekanbaru, Provinsi Riau.

"Dari 19 kota/kabupaten di Sumbar, 10 Kota/kabuten terkena dampak akibat kabut asap tersebut," kata Irwan Prayitno setelah telekonfren dengan Presiden di Ruang Mapolda Sumbar, Jumat.

Ia menjelaskan, kesepuluh kabupaten/kota di Sumbar tersebut dikategorikan tidak sehat akibat kabut asap berasal dari Pekanbaru tersebut.

"Daerah di Sumbar terkena dampak kabut asap tersebut merupakan berbatasan langsung dengan Kota Pekanbaru," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Sumbar memberlakukan status siaga darurat bencana kabut asap terhitung hingga 31 Maret 201. "Status ini diberlakukan menghindari dampak kabut asap yang semakin parah melanda Sumbar," ungkap Irwan Prayitno.

Dia mengatakan, akibat kabut asap dari Pekanbaru tersebut tercatat 3.000 ribuan warga terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

"Ribuan warga yang terkena ISPA itu berada di Kabupaten Pasaman Barat,namun di kabupaten/kota di Sumbar lainnya belum mendapatkan informasi," katanya.

Ia menjelaskan, disamping itu ada walikota/Bupati di Sumbar yang meliburkan anak-anak sekolah agar tidak terganggu oleh dampak dari kabut asap yang dapat menyebabkan sakit ISPA dan lain-lain.

"Anak sekolah yang diliburkan yakni pelajar duduk dibangku mulai kelas I hingga kelas IV SD, Taman Kanak-Kanak, serta Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)," katanya.

Irwan Prayitno mengimbau agar masyarakat menggunakan masker sebagai langkah antisipasi dampak buruk kabut asap yang ditimbulkan, terutama waktu keluar rumah.

"Kalau tidak ada keperluan yang sangat penting sebaiknya masyarakat tetap berada di dalam rumah hingga kondisi udara benar-benar aman untuk bepergian," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Indang Dewata menyatakan, Dinas Pendidikan Kota Padang memperpanjang libur bagi pelajar berada di bangku kelas I hingga Kelas IV SD, TK, serta PAUD.

"Sebelumnya libur hanya dua hari, namun melihat kondisi udara di Kota Padang masih menyelimuti kabut asap pihaknya memperpanjang masa libur," katanya.

Ia menjelaskan kebijakan libur ini dilakukan untuk melindungi murid sekolah dari bahaya kabut asap yang terus menyelimuti Kota Padang.

"Dinas Pendidikan telah memberitahukan kepada seluruh kepala sekolah baik itu SD, TK maupun PAUD di Kota Padang menambah libur," ungkapnya

Indang mengimbau agar para orang tua untuk dapat menjaga anaknya agar tidak beraktifitas di luar rumah.

"Kita liburkan agar anak-anak bisa menetap di rumah dan tidak keluar. Karena, anak-anak itu paling rentan atau mudah terjangkit ISPA akibat asap ini," ujarnya.

Sebelumnya BMKG Padang mencatat jarak pandang di sejumlah wilayah di Sumbar berkisar 500 hingga 800 meter dan yang paling pendek di wilayah Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota yang berbatasan langsung dengan Riau.

Kondisi ini diperparah oleh angin yang bertiup dari Timur Laut ke arah Barat menyebabkan asap kebakaran hutan yang terjadi di Riau berhembus ke wilayah Sumbar.

Pewarta: Derizon Yazid
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014