Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Amin AK mengapresiasi upaya perbaikan kinerja pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dilakukan Kementerian BUMN melalui pembongkaran berbagai kasus di lingkungan perusahaan pelat merah tersebut secara transparan.


"Tidak ada kecenderungan menutupi, kalau (ada kecenderungan menutupi) gitu kan tidak akan menjadi lebih baik,” kata Amin AK dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah besar dalam mewujudkan tata kelola perusahaan BUMN yang baik atau good corporate governance serta salah satu kunci sukses transformasi BUMN dalam lima tahun terakhir.

Ia mengatakan bahwa BUMN memiliki peran besar terhadap perekonomian Indonesia, sehingga kinerjanya perlu didorong menjadi lebih baik melalui berbagai upaya tersebut.

Amin mengapresiasi kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir dalam menyelesaikan berbagai kasus di lingkungan BUMN tersebut dengan tidak segan-segan menggandeng aparat penegak hukum.

“Saya sangat mengapresiasi Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir, yang pertama yang sangat kita apresiasi adalah Beliau itu sangat terbuka dan transparan juga tidak menutupi kasus-kasus yang terjadi,” ujarnya.

Ia menilai langkah Menteri BUMN tersebut menggandeng aparat penegak hukum sudah tepat karena penegakan hukum memang bukan ranah kementerian tersebut.

“Ini langkah yang luar biasa dalam mendefinisikan setiap kasus, kapan terjadinya, siapa yang harus bertanggung jawab, dan ketika bicara soal pidana itu domainnya aparat penegak hukum,” ucap Amin.

Ia mengatakan bahwa aksi “bersih-bersih” BUMN tersebut tidak hanya berhenti pada aspek penindakan hukum, tapi juga keberlanjutan bisnis dari perusahaan milik negara yang tersandung kasus hukum tersebut.

“Jadi tidak bersedih dengan kasus yang ada, tapi mencari solusi dan jalan terbaik untuk kemaslahatan BUMN dan seluruh rakyat Indonesia. Itu satu hal yang luar biasa yang harus kita apresiasi,” imbuhnya.

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024