Jakarta (ANTARA) - Atlet Prancis Kauli Vaast memenangkan medali emas selancar ombak putra di kampung halamannya Tahiti, Kepulauan Polinesia Prancis, Senin waktu setempat atau Selasa WIB.
Atlet yang tumbuh besar di pepantaian Teahupo'o yang menjadi lokasi selancar ombak Olimpiade Paris 2024, mengalahkan peraih medali perak Australia Jack Robinson untuk merebut emas selancar pertama Prancis.
Juara dunia tiga kali dari Brazil, Gabriel Medina, merebut perunggu yang mengalahkan atlet Peru Alonso Correa dengan skor 15,54 berbanding 12,43.
Vaast memimpin sejak awal dengan mencetak 9,50 poin pada ombak pertama dan 7,83 poin pada ombak kedua untuk mengumpulkan total 17,67 melawan Robinson, yang kecolongan pada saat-saat terakhir.
"'Mana' ada bersama saya hari ini," kata Vaast merujuk kekuatan supranatural dalam budaya Polinesia, seperti dikutip AFP pada Selasa.
Dia mengatakan kemenangan di kampung halamannya adalah sebuah hal yang luar biasa hebat.
Baca juga: Jerman raih emas triatlon di tengah isu air Sungai Seine tercemar
Berbicara 15.000 kilometer dari pusat venue Olimpiade Paris, Vaast mengaku tidak yakin apakah bisa sampai ke ibu kota Prancis untuk merayakan medali emasnya.
Dalam final putri, peselancar Amerika Serikat Caroline Marks mengungguli Tatiana Weston-Webb dari Brazil dengan selisih 0,17 poin untuk menjadi juara selancar Olimpiade Amerika kedua setelah Carissa Moore pada 2021.
Peselancar Prancis Johanne Defay merebut perunggu putri dengan skor 12,66, sedangkan peselancar Kosta Rika Brisa Hennessy mencetak 4,93.
Dalam final yang ditentukan pada menit-menit terakhir, juara dunia berusia 22 tahun itu mencetak 10,50 poin dari dua gelombang terbaiknya, yang cukup mengungguli lawannya yang membuat 10,33 poin.
Lahir di Florida, Marks pindah saat remaja ke San Clemente, California, pusat selancar Amerika, tempat final WSL diadakan dalam dua tahun terakhir.
Baca juga: Klasemen medali Olimpiade Paris: AS salip China
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024