Dalam akhir yang sensasional pada hari kelima atletik di Stade de France, Duplantis melompati mistar setinggi 6,25 meter untuk disambut dengan tepuk tangan meriah dari 69.000 penonton.
Lompatannya itu lebih tinggi 1 cm dari rekor dunia 6,24 meter yang dia ciptakan dalam Xiamen Diamond League pada April.
Hebatnya, ini kesembilan kalinya atlet kelahiran AS itu memecahkan rekor dunia.
Atlet Amerika Serikat Sam Kendricks memenangkan medali perak setelah membuat lompatan tertingginya pada 5,95m, sedangkan pelompat galah Yunani Emmanouil Karalis meraih medali perunggu dengan tinggi lompatan 5,90 meter.
Medali emas ini membuat Duplantis menjadi orang pertama yang mempertahankan gelar juara lompat galah sejak atlet Amerika Serikat Bob Richards pada 1952 dan 1956.
Begitu mendarat di matras setelah upaya ketiga dan terakhirnya yang berhasil melewati mistar setinggi 6,25m, Duplantis melompat menjauh di lintasan untuk memeluk keluarga dan teman-temannya di tribun.
Berbalut bendera kebangsaan Swedia dan diiringi lagi ABBA berjudul "Dancing Queen" yang menggema di seluruh stadion, Duplantis melakukan parade yang emosional di lintasan.
Musik berhenti saat dia membungkuk untuk membunyikan bel kemenangan yang mengakhiri penampilan luar biasa bagus atlet berusia 24 tahun ini, demikian AFP.
Baca juga: Beatrice "Smiling Assasin" Chebet dikalungi emas lari 5.000m putri
Baca juga: Prancis melaju ke final Olimpiade Paris 2024 seusai tekuk Mesir 3-1
Baca juga: Jadwal sepak bola putra Olimpiade Paris 2024: Prancis berjumpa Spanyol
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024