Jakarta (ANTARA) - Aktivitas erupsi Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara, melontarkan abu vulkanik dan diiringi dengan pijar api yang keluar dari kawah gunung api tersebut.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan erupsi yang terjadi pada Selasa dini hari pukul 02.42 WIT ini menghasilkan kolom abu setinggi satu kilometer dari atas puncak dan pijaran api setinggi 100 meter.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut," ujar Wafid dalam laporan yang diterima di Jakarta.
Aktivitas erupsi Gunung Ibu yang ke-14 kali dalam 24 jam terakhir itu terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi sementara saat itu selama satu menit enam detik.
Petugas posko pemantau Desa Tokuoko, Kecamatan Tabaru, Halmahera Barat, juga melaporkan sampai saat ini aktivitas vulkanik Gunung Ibu masih berada pada status level III atau siaga.
Suara gemuruh yang timbul akibat erupsi terdengar hingga ke pos pengamatan Gunung Ibu.
Untuk itu, Badan Geologi merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Ibu agar tidak beraktivitas mendaki dan mendekati gunung itu dalam radius empat kilometer dan perluasan sektoral berjarak lima kilometer ke arah bukaan kawah pada bagian utara dari kawah aktif.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker sebagai pelindung hidung, mulut demi menghindari bahaya gangguan sistem pernafasan, dan juga kacamata.
Baca juga: Gunung Ibu meletus enam kali beruntun hari ini, zona bahaya 4 km
Baca juga: Gunung Ibu erupsi muntahkan abu dan lava pijar disertai kilat
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024