PLN EPI memastikan pasokan energi primer terjamin dengan monitoring pasokan yang terintegrasi dengan Minerba Online Monitoring System (MOMS) milik Ditjen Minerba hingga perbaikan infrastruktur. Hal ini penting untuk menjamin pasokan listrik yang anda
Jakarta (ANTARA) - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) terus melakukan penguatan rantai pasok batu bara ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang ada di PLN grup demi terjaminnya keandalan listrik.

Kebijakan tersebut sesuai mandat Domestic Market Obligation (DMO) dari pemerintah untuk seluruh pembangkit listrik.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara dalam keterangan di Jakarta, Senin, menjelaskan bahwa pihaknya mempunyai tugas utama dalam menjaga rantai pasok batu bara ke pembangkit.

Keberhasilan transformasi bisnis yang dilakukan PLN EPI sebagai subholding PT PLN (Persero) mampu dilihat dari realisasi hari operasi (HOP) setiap pembangkit yang berada rata-rata di atas 20 HOP. Digitalisasi sistem dan integrasi monitoring menjadi kunci keberhasilan realisasi DMO.

"PLN EPI memastikan pasokan energi primer terjamin dengan monitoring pasokan yang terintegrasi dengan Minerba Online Monitoring System (MOMS) milik Ditjen Minerba hingga perbaikan infrastruktur. Hal ini penting untuk menjamin pasokan listrik yang andal untuk seluruh masyarakat," kata Iwan.

Pasokan batu bara untuk kelistrikan umum pada 2024 - 2026 telah dipenuhi melalui penugasan kepada sumber tambang sesuai Surat Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Nomor : B-1839/MB.05/DBB.OP/2023, tanggal 2 Desember 2023

Pasokan batu bara DMO dengan harga 70 dolar AS per metrik ton untuk pembangkit PLN ini sangat penting dalam menjadikan tarif listrik tetap terjangkau.

Untuk bisa memastikan jaminan pasokan, menurut Iwan, PLN EPI juga telah melakukan berbagai pembaruan kontrak, yang semula kontrak jangka pendek, menjadi kontrak jangka panjang dengan penambang langsung. Upaya ini merupakan strategi untuk mendapatkan kepastian pasokan batu bara ke pembangkit, kata Iwan.

Ia mengatakan pada 2023 pencapaian batu bara DMO mencapai 176,80 juta ton. Sementara itu, pada 2024, pemerintah telah mencanangkan target pemenuhan kebutuhan batu bara domestik sebesar 181,30 juta ton.

Tercatat pembangkit di wilayah Jawa-Madura-Bali (Jamali) punya stok rata-rata batu bara sebesar 25,7 HOP, pembangkit di wilayah Sumatera-Kalimantan (Sumkal) sebesar 19,6 HOP, dan pembangkit di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara (Sulmapana) sebesar 32,4 HOP.

Baca juga: PLN EPI proyeksikan pasok 300 ton biomassa per tahun dari Gunungkidul
Baca juga: PLN EPI maksimalkan penggunaan biomassa melalui co-firing PLTU
Baca juga: PLN EPI catat pendapatan Rp20,22 triliun selama 2023

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024