Denpasar, Bali (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II 2024 meningkat secara tahunan, namun melambat dibandingkan kuartal sebelumnya.

“Secara tahunan dibanding triwulan II 2023 tumbuh 5,36 persen, namun dibanding triwulan I 2024 itu terlihat pertumbuhannya mengalami perlambatan," kata Statistisi Ahli Madya BPS Bali Kadek Muriadi Wirawan di Denpasar, Bali, Senin.

BPS mencatat pada kuartal pertama 2024, pertumbuhan ekonomi Bali mencapai 5,98 persen atau lebih tinggi 0,62 persen dibandingkan kuartal pertama 2023.

Dilihat berdasarkan sektor dominan penyumbang aktivitas ekonomi yaitu pariwisata, Muriadi mengatakan jumlah wisman yang masuk Bali sudah melebihi kondisi sebelum COVID-19 yaitu menyentuh 2.911.155 kunjungan.

Namun, menurut dia, meskipun jumlahnya terus meningkat, akan sulit bertumbuh, karena jumlah awalnya sudah tinggi.

"Kalau kita lihat, pertumbuhannya memang ada tren pertumbuhan wisman yang lambat, tapi secara jumlah mungkin akan terus meningkat, yang kemarin kan kenaikannya tinggi dari jumlah awal yang rendah," ujarnya.

Meski terjadi perlambatan secara tahunan dibanding triwulan I 2024, pertumbuhan ekonomi Bali meningkat dari triwulan II 2024 5,36 persen dengan nilai tambah yang terbentuk Rp42,24 triliun, sementara tahun lalu Rp40,09 triliun.

Secara kuartalan juga terjadi peningkatan yang mana triwulan I 2024 nilai yang terbentuk hanya Rp39,72 triliun, sehingga meningkat 6,34 persen pada triwulan II 2024.

"Bisa kita lihat dibanding triwulan pertama secara musiman itu pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan, karena triwulan kedua ini ada beberapa ajang pemerintah maupun swasta yang mendorong aktivitas ekonomi," tutur Muriadi.

Baca juga: BPS ungkap fenomena pendukung turunnya kemiskinan di Bali
Baca juga: Wisman ke Bali Januari-Maret lampaui kondisi sebelum COVID-19
Baca juga: BPS catat pertumbuhan ekonomi Bali 2023 lebih dari sebelum pandemi

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024