Jakarta (ANTARA) - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly menyebutkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas menjadi faktor paling dominan dan vital dalam membangun sebuah bangsa dan negara di tengah era baru dunia.

"Tidak ada negara yang maju tanpa SDM yang berkualitas, apalagi dalam menghadapi era baru dunia," ucap Yasonna dalam acara Peluncuran Webinar Series bertajuk Cerdas Bersama BPSDM Hukum dan HAM yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.

Untuk itu, dirinya menuturkan diperlukan berbagai karakteristik SDM berkualitas di tengah era baru dunia, yakni ketangguhan, fleksibilitas, berpikir kritis, kolaborasi, serta inovasi.

Dia mengatakan perubahan sosial dunia terjadi di berbagai sektor dengan cepat seolah tak terduga. Adapun dunia saat ini dipenuhi dengan Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA) atau ketidakstabilan, ketidakpastian, kompleksitas, dan ketidakjelasan.

Ia menyampaikan dunia yang dipenuhi VUCA berarti adanya perubahan sangat cepat dan tidak terduga, yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol, di mana kebenaran serta realitas menjadi subjektif.

"Perkembangan teknologi dan informasi menjadi salah satu pengaruh terbesar dari perubahan ini," ungkapnya.

Sebagai bagian dari dunia yang semakin kompleks dan dinamis, kata Yasonna, Indonesia tidak bisa menghindari tantangan dari lingkungan yang serba tidak pasti, tidak stabil, kompleks, serta ambigu tersebut.

Maka dari itu, ia menilai Indonesia dengan kekayaan alam yang melimpah dan beragam serta budaya yang luar biasa berdiri di ambang perubahan besar. Tantangan untuk mencapai cita-cita besar sebagaimana Indonesia Emas 2045 menggema di setiap sudut negeri.

"Namun di tengah semua ambisi kita, satu hal yang menjadi fondasi utama adalah SDM yang berkualitas," tutur Yasonna.

Menkumham membeberkan, setidaknya ada tiga komponen yang menjadi bagian SDM unggul. Pertama, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta peningkatan keterampilan teknis yang relevan dengan perkembangan zaman.

Kedua, mentalitas dan karakter. Ia mengungkapkan mentalitas dan karakter termasuk dalam etos kerja dengan karakter kebangsaan yang kuat, memegang teguh Pancasila, moderat, toleran, serta memahami Bhinneka Tunggal Ika.

Kemudian komponen ketiga, yaitu kesehatan jasmani. Tanpa kesehatan yang baik, sambung dia, SDM berkualitas akan sulit melakukan pekerjaan dengan baik.

Baca juga: Menkumham: Golden Visa semakin pertegas posisi strategis Indonesia

Baca juga: Menkumham ingatkan masyarakat adat harus dijaga demi identitas bangsa

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024