... ini bukan siasatan untuk diambil tindakan, jangan berpikir bahwa polisi itu zalim... "
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Media massa di Kuala Lumpur, Jumat, menyatakan, Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi, mengakui polisi telah datangi rumah kapten pilot MH379, Kapten Zahari Ahmad Shah, untuk mendapatkan informasi.

Kunjungan itu, kata Hamidi, hal biasa untuk mendapatkan semua informasi membantu pengusutan. MH370 Malaysia Airlines dinyatakan hilang sejak Sabtu lalu (8/3), dengan 329 jiwa di dalam penerbangan Kuala Lumpur-Beijing itu.


Ada informasi beredar, polisi Malaysia menggeledah rumah Shah, pilot senior usia 53 tahun dengan hampir 20.000 jam terbang dan bekerja di Malaysia Airlines sejak 1981. Kepolisian Diraja Malaysia ada di bawah administrasi Kementerian Dalam Negeri dan bertanggung jawab kepada perdana menteri Malaysia.


"Apa yang dilakukan Polisi Diraja Malaysia adalah mencari informasi, bukan menangkap. Informasi-informasi itu untuk mempermudah pencarian. Mungkin ada yang bisa digunakan sebagai tambahan petunjuk untuk pencarian," kata dia.

"Saya pikir ini bukan siasatan untuk diambil tindakan, jangan berpikir bahwa polisi itu zalim," katanya.

Pengusutan difokuskan pada empat isu yaitu sabotase, pembajakan, masalah psikologi dan pribadi penumpang maupun antar awak pesawat terbang Boeing B-777-200ER yang diketahui baru selesai diinspeksi tahap A beberapa hari sebelum lepas landas yang nahas itu.

Terkait kelolosan dua pemakai jasa penerbangan MH370 berkewarganegaraan Iran menggunakan paspor curian, Hamidi mengatakan, pihaknya telah mengambil keterangan empat petugas imigrasi yang bertugas saat kedua orang Iran tersebut masuk dan keluar melalui Bandara Internasional Kuala Lumpur.

"Namun mereka masih menjalankan tugas seperti biasa karena hasil pengusutan menunjukkan mereka telah mengikuti prosedur operasi standar yang ditetapkan sehingga tidak dikenai sanksi," katanya.

Ia menjelaskan, PDRM dan Kantor Imigrasi Malaysia selalu menerima dua jenis daftar dari Interpol yaitu daftar kehilangan paspor dan daftar tersangka (Suspect List/SL).

"Kita berikan keutamaan pada SL. Apabila SL itu sampai ke PDRM di Bukit Aman, daftar itu akan dikirim ke Kantor Imigrasi dan semua pintu masuk maupun keluar di seluruh negara. Ini kolaborasi yang berkepanjangan, bukan hanya karena kehilangan MH370," katanya.

Pewarta: N Aulia Badar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014