Paris (ANTARA) - CEO Volleyball World Finn Taylor membahas langkah-langkah strategis yang telah meningkatkan popularitas bola voli dan visi ambisius perusahaan tersebut untuk masa depan.
"Kami bertujuan untuk mengembangkan sisi komersial bola voli dengan meningkatkan nilai media, mendapatkan sponsor, dan menyelenggarakan acara-acara spektakuler," tutur Taylor.
"Upaya kami sejalan dengan tujuan Federasi Bola Voli Internasional (International Volleyball Federation/FIVB) untuk meningkatkan kehadiran olahraga ini di kancah global, yang menjadikannya lebih menarik bagi penggemar di seluruh dunia."
Hanya dalam tiga tahun, Volleyball World telah mencapai prestasi luar biasa dengan menciptakan ekosistem global yang menghubungkan lembaga siaran, sponsor, penggemar, dan atlet.
"Platform streaming kami, Volleyball TV, telah menarik lebih dari satu juta anggota, menawarkan mereka akses harian ke konten bola voli," kata Taylor.
Ekspansi digital ini, ditambah dengan peningkatan sponsor, telah mendorong pertumbuhan olahraga tersebut. Volleyball Nations League (VNL) adalah bukti keberhasilan ini, dengan hampir satu juta penonton menghadiri turnamen tersebut dan ratusan juta orang menontonnya di seluruh dunia.
Meningkatnya popularitas VNL sebagian berkat perannya dalam kualifikasi Olimpiade. Namun, Taylor yakin signifikansi liga tersebut melampaui ini.
"Dengan hadiah uang yang besar dan kebanggaan nasional yang dipertaruhkan, tim-tim semakin memprioritaskan VNL. Liga ini berkembang menjadi acara besar tersendiri," katanya.
Tahun ini, perhatian khusus diberikan pada bagaimana hasil pertandingan dalam VNL memengaruhi peringkat dunia tim-tim voli, sehingga membuat persaingan dalam kompetisi menjadi lebih sengit.
Restrukturisasi pada kalender internasional, dengan mengadakan Kejuaraan Dunia setiap dua tahun, bertujuan untuk memfokuskan perhatian pada lebih sedikit acara namun lebih signifikan.
"Kami ingin menciptakan beban kerja yang dapat dikelola bagi para atlet sambil menawarkan kompetisi yang jelas dan penting bagi para penggemar untuk diikuti," ujar Taylor.
Dia juga menekankan bahwa keputusan untuk menghentikan tradisi Piala Dunia FIVB tidak diambil dengan mudah, tetapi sejalan dengan tujuan untuk membuat kehadiran olahraga voli di tingkat internasional menjadi lebih ringkas.
Bola voli dan voli pantai menghadapi persaingan ketat tidak hanya dari olahraga tradisional, tetapi juga sektor-sektor yang sedang berkembang seperti e-sport. Namun, Taylor tetap optimistis.
"Kami menciptakan paket hiburan yang menarik yang melampaui olahraga itu sendiri. Bola voli telah lama membutuhkan alternatif yang kuat, dan upaya kami mendapatkan sambutan positif dari para penggemar dan sponsor," ungkapnya.
Seperti halnya pengenalan Beach ProTour. Diluncurkan tiga tahun lalu, rangkaian turnamen tersebut dirancang untuk menjadi lebih dari sekadar acara olahraga.
"Kami telah mengintegrasikan musik, DJ, dan elemen kerumunan interaktif, menciptakan suasana semarak yang menarik bagi para penggemar," kata Taylor.
Meningkatnya perhatian global terhadap bola voli juga diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi, menciptakan lingkaran umpan balik positif yang dapat lebih lanjut meningkatkan model komersial olahraga tersebut.
"Dengan CVC Capital Partners sebagai mitra dan minat yang meningkat dari dana ekuitas swasta lainnya, terutama di Amerika Serikat, kami mulai melihat tren positif," kata Taylor.
"Keseimbangan gender yang unik dan daya tarik global bola voli menjadikan olahraga ini sebagai peluang investasi yang menarik," demikian disampaikan Taylor.
Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2024