Jakarta (ANTARA) - Serangkaian acara yang menandai Festival Shoton atau Festival Yoghurt tradisional dimulai di Lhasa, ibu kota Daerah Otonom Xizang, China barat daya, pada Minggu (4/8).

Pada sekitar pukul 07.00 waktu setempat, hampir 100 biksu dari Biara Drepung di Lhasa beramai-ramai menggotong sebuah gulungan lukisan Thangka berukuran raksasa yang menggambarkan Buddha dan membentangkannya di sebuah platform di lereng bukit untuk dijemur, yang menandai dimulainya festival ini.

"Penjemuran Thangka raksasa ini menjadi simbol kesehatan yang baik dan karier yang lancar," kata Ngawang Chozin (58) selaku wakil direktur komite manajemen biara itu, sebagaimana dinyatakan Xinhua dan dikutip di Jakarta, Senin.
 
   Orang-orang yang telah membentuk antrean panjang mempersembahkan hada, selendang tradisional Tibet yang melambangkan kesucian dan keberuntungan, berwarna putih kepada Thangka raksasa tersebut. Festival Shoton, yang terutama dirayakan di Lhasa, berasal dari pertengahan abad ke-11 dan merupakan salah satu festival yang pertama kali dimasukkan ke dalam daftar warisan budaya takbenda nasional China pada 2006. Dalam festival ini, masyarakat setempat akan mencicipi yoghurt, berpiknik, dan menghadiri acara-acara tradisional seperti pertunjukan opera Tibet dan pacuan kuda.


Seorang pengunjung asal Provinsi Sichuan yang bermarga Jin rela mengenakan pakaian tebal dan bermalam di sebuah tenda untuk menunggu kedatangan Thangka raksasa tersebut.

"Ketika kain penutupnya diangkat, gambar Buddha pun perlahan-lahan muncul dari bawah ke atas. Saya harus melangkah mundur untuk melihat kemegahan dari keseluruhan Thangka ini," kata Jin (50). "Pemandangan itu sangat menakjubkan," imbuhnya.
 
   Festival Shoton, yang terutama dirayakan di Lhasa, berasal dari pertengahan abad ke-11 dan merupakan salah satu festival yang pertama kali dimasukkan ke dalam daftar warisan budaya takbenda nasional China pada 2006. Dalam festival ini, masyarakat setempat akan mencicipi yoghurt, berpiknik, dan menghadiri acara-acara tradisional seperti pertunjukan opera Tibet dan pacuan kuda


Tahun ini, selain Sabtu (3/8) dan Minggu, masyarakat di Lhasa juga akan menikmati hari libur pada Senin (5/8) untuk merayakan festival tersebut.

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2024