Mereka (petani) sudah diberikan pembekalan terkait dengan cara menanam dan merawat buah melon di hidroponik

Kuningan (ANTARA) -

Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, membantu petani di daerahnya untuk mengembangkan buah melon varietas lokal dengan menerapkan sistem pertanian modern.
Penjabat (Pj) Bupati Kuningan Iip Hidajat di Kuningan, Senin, mengatakan, pihaknya telah melakukan program pendampingan untuk melatih petani agar bisa menanam buah melon pada media tanam hidroponik.
Program pendampingan itu, kata dia, sudah diterapkan di beberapa daerah yang salah satu contohnya adalah di Desa Babatan, Kuningan.
“Mereka (petani) sudah diberikan pembekalan terkait dengan cara menanam dan merawat buah melon di hidroponik,” katanya.
Iip menyebut petani di desa itu kini sudah berhasil memanen sebanyak 315 kg buah melon, dengan harga satuannya bisa mencapai Rp75 ribu per kg.
Menurut dia, jika penanaman buah melon ini dilakukan secara berkelanjutan maka petani di Desa Babatan bisa meningkatkan produktivitasnya.
“Panen kali ini menghasilkan sekitar 315 kg melon, yang jika dikalkulasi, akan memberikan pendapatan tambahan bagi petani,” ujarnya.
Tidak hanya memberikan pelatihan, pihaknya pun memfasilitasi para petani untuk mempromosikan komoditas itu supaya bisa terjual di pasar daerah dan nasional.
Selain itu, Iip menyebutkan keberhasilan panen melon ini dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengikuti jejak Desa Babatan yang sudah menerapkan sistem pertanian modern dalam budi daya buah melon.
Ia menegaskan pihaknya akan terus membantu petani dalam berinovasi dan memberikan dukungan berkelanjutan, guna meningkatkan kualitas hasil pertanian yang memiliki kualitas serta daya saing tinggi.
“Jika hasilnya bagus, saya berharap semua desa bisa mengadopsi metode ini, sehingga Kuningan bisa menyuplai melon untuk Jawa Barat," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah menyampaikan, sejak beberapa bulan terakhir, pemerintah daerah sudah berupaya meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Adapun penerapan sistem hidroponik, tambah dia, bertujuan meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian terutama bagi petani yang memiliki lahan terbatas.
“Keberhasilan panen melon hidroponik di Desa Babatan menunjukkan potensi besar bahwa sistem hidroponik ini bisa diterapkan di desa-desa lain,” ujar Wahyu.

Baca juga: Pemkab Kuningan daftarkan varietas tembakau lokal ke Kementan
Baca juga: Program rubuha, cara Pemkab Kuningan kendalikan hama tikus

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024