"Jokowi beruntung karena masalah waktu. Pemimpin yang sekarang tidak mempunyai karakter yang kuat," ujar Devi dalam acara Indonesia Forum Committe di Jakarta, Kamis.
Jokowi merupakan antitesis dari kepemimpinan yang ada saat ini. Menurut dia, bukan berarti Jokowi lebih baik.
"Tapi karena sosok yang ada saat ini tidak bisa memenuhi harapan masyarakat," tambah dia.
Jokowi menjadi sosok yang berbeda karena tidak ada sekat antara pemimpim dan rakyat.
"Jokowi merupakan pemimpin yang bisa dilihat dan didengar publik."
Sosok Jokowi yang ada saat ini, sama halnya dengan posisi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004, yang ketika itu menjadi kesayangan media.
SBY saat itu bisa menang meskipun pada saat itu belum zamannya konsultan media.
"Tapi memang dinamikanya memang seperti itu, ketika seseorang memerintah maka harus bersiap-siap untuk menjadi musuh bersama," jelas dia.
Menurut Devi, Jokowi memang muncul di saat yang tepat. Meski dipasangkan dengan siapapun, popularitas Jokowi tetap tinggi.
Sejumlah lembaga survei menempatkan Jokowi meraih peringkat tertinggi dibandingkan tokoh lainnya seperti Prabowo, Aburizal Bakrie, Megawati, Jusuf Kalla, Gita Wirjawan, dan lainnya. (I025/A013)
Pewarta: Indriani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014