Jakarta (ANTARA) -
Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Panjat Tebing Indonesia (PB FPTI), Yenny Wahid, menyebut ada tiga faktor yang menjadi kunci utama untuk empat atlet yang mewakili Indonesia di Olimpiade Paris 2024 bisa menang dan meraih prestasi terbaik.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, ia membeberkan, faktor pertama serta kedua adalah fisik dan mental yang kuat, sehingga bisa menjadi penopang untuk bertanding dengan peserta lainnya.

"Pastinya ada faktor ketiga, yakni spiritual, apapun yang namanya takdir harus dilakukan dengan doa," kata Yenny.

Lebih lanjut dia membeberkan, semua persiapan fisik dan mental sudah jauh hari dilakukan.

Sedangkan dari sisi spiritual, beberapa kali tim panjat tebing telah melakukan doa bersama sebelum berangkat ke Paris.

"Yang muslim tentu dengan doa secara islam dan agama lain kami lakukan semua. Jadi fisik, mental, spiritual kami lakukan semua," ujar anak dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.

Baca juga: Tim panjat tebing Indonesia jalani latihan resmi Olimpiade Paris

Baca juga: Panjat tebing fokus pemulihan sebelum kompetisi mulai Senin ini


Yenny menambahkan, saat ini keempat atlet telah siap bertempur dalam babak Kualifikasi Olimpiade Paris 2024 dan penentuan unggulan, pada Senin sore WIB.

Sementara itu, keempat atlet yang mewakili Indonesia, yaitu Veddriq Leonardo dan Rahmad Adi Mulyono di kategori putra, serta Rajiah Salsabillah dan Desak Made Rita Kusuma Dewi di kategori putri.

Keikutsertaan keempat atlet panjat tebing Indonesia tersebut merupakan momen bersejarah.

Hal itu dikarenakan, untuk kali pertama cabang olahraga panjat tebing nomor speed dipertandingkan di Olimpiade dan Indonesia langsung mengisi empat kuota penuh untuk olahraga itu.

Para atlet optimistis bisa membawa pulang medali emas dari ajang olahraga multi event empat tahun sekali tersebut.

Baca juga: Panjat tebing jalani empat sesi latihan di Paris jelang Olimpiade

Baca juga: Jadwal panjat tebing di Olimpiade Paris 2024

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024