Saya melihat teman-teman PKL masih banyak yang kena gusur, makanya kami akan jembatani mereka supaya nantinya mendapat kepastian tempat usaha dan memiliki kepastian hukum,"
Bantul (ANTARA News) - Calon anggota legislatif dari Dewan Pimpinan Cabang Partai Golongan Karya Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Fathul Jannah ingin memperjuangkan pedagang kaki lima agar kegiatan usahanya mendapat kepastian hukum.
"Saya melihat teman-teman PKL masih banyak yang kena gusur, makanya kami akan jembatani mereka supaya nantinya mendapat kepastian tempat usaha dan memiliki kepastian hukum," kata Caleg Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul tersebut, Kamis.
Namun demikian, kata caleg dari daerah pemilihan (dapil) 2 yang meliputi Kecamatan Banguntapan dan Piyungan ini, upaya untuk memperjuangkan para PKL tersebut jika nantinya perempuan kelahiran 1971 ini dipercaya menjadi wakil rakyat di Bantul.
"Kami mendengar berita bahwa Peraturan Daerah (Perda) tentang PKL masih dalam pembahasan di dewan (DPRD), harapan saya nantinya bisa menjadi bagian dari pangambil kebijakan dalam upaya perjuangkan teman-teman PKL," katanya.
Ia mengatakan, tujuan tersebut sejalan dengan warga yang tinggal di Dusun Kauman, Desa Tamanan, yang saat ini menjadi Ketua Asosiasi PKL Kecamatan Banguntapan, karena menurutnya kepastian hukum yang paling utama untuk kesejahteraan PKL.
Selain itu, kata dia dirinya ingin memperjuangkan kaum perempuan dan ibu-ibu di wilayah pedesaan yang sudah memiliki ketrampilan untuk terus didorong agar bisa terus berkarya, sehingga bisa mensejahterakan bagi diri dan keluarga.
"Kebetulan saya juga telah menjadi wirausahawan selama kurang lebih 13 tahun, dari sini ini saya ingin mengajak mereka para perempuan untuk terus berkarya dan lebih ditingkatkan," kata pemilik usaha bordir baju dengan 15 karyawan ini.
Ditanya mengenai strategi dalam melakukan sosialisasi, selain dilakukan dengan memasang atribut maupun poster caleg, juga akan dilakukan melalui pertemuan rukun tetangga (RT) juga melalui forum yang selama ini menjadi wadah organisasi.
"Kebetulan konstituen saya juga ada yang tidak dari wilayah sekitar, melainkan dari luar desa, seperti mantan pekerja saya yang sudah bisa mandiri sendiri di luar Banguntapan menjadi sasaran kami untuk sosialisasi," katanya.
(KR-HRI/H008)
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014