Kami ingin mengupas sejarah nilai-nilai kebangsaan yang melahirkan dan memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan, dan menguatkan nilai-nilai kebangsaan bagi generasi muda penerus bangsa,"

Jakarta (ANTARA News) - Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Politik Indonesia (ILMISPI) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Hasanuddin (UNHAS) menggelar temu dan dialog kebangsaan untuk keutuhan NKRI.

"Kami ingin mengupas sejarah nilai-nilai kebangsaan yang melahirkan dan memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan, dan menguatkan nilai-nilai kebangsaan bagi generasi muda penerus bangsa," kata Presidium Nasional Ikatan Lembaga Ilmu Sosial dan Politik Indonesia (ILMISPI), Rheza Wahyu Anjaya melalui siaran pers di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan, kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari keinginan para pemimpin di kala itu untuk bersatu di dalam satu identitas kebangsaan, sehingga perbedaan-perbedaan tidak lagi menjadi persoalan.

"Kita semua tahu Infonesia terdiri dari beragam budaya dan beragam pemikiran, namun beragam perbedaan dan beragam pikiran itulah sesungguhnya yang mengantarkan bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaan," katanya.

Menurut dia, menjadi tantangan tersendiri bagaimana generasi muda saat ini memiliki semangat kebangsaan dan mampu menyatukan segala perbedaan serta mampu menempatkan pendidikan karakter sebagai sesuatu kekuatan bangsa.

"Oleh karena itu kebijakan dan implementasi pendidikan yang berbasis karakter di sekolah menjadi sangat penting dan strategis dalam rangka membangun bangsa ini," katanya.

Sementara itu, dialog kebangsaan akan diikuti oleh 200 Mahasiswa se Sulawesi Selatan dengan mengusung tema "Penguatan Nilai-Nilai Kebangsaan Untuk Keutuhan NKRI".

Menurut rencana kegiatan dialog ini akan menghadirkan beberapa tokoh pembicara diantaranya adalah Sejarawan Salim Said, Rektor Universitas Hasanuddin Makassar Dwia Aries Tina, Ketua forum Pemred, Norjaman Mochtar dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unhas, Supratman.

Kegiatan akan dilakukan di Aula Prof Dr Syukur Abdullah, Gedung Fisip, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
(W004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014