Hal ini tentunya lebih efisien dan dapat meningkatkan produktivitas serta meningkatkan ekonomi masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebutkan pemanfaatan teknologi informasi melalui aplikasi XStar, yang digunakan untuk menerbitkan surat rekomendasi, telah memudahkan petani dan nelayan di NTB mendapatkan BBM subsidi dan kompensasi.

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan penerbitan surat rekomendasi dengan aplikasi XStar bertujuan agar pendistribusian BBM subsidi dan kompensasi tepat sasaran dan tepat volume.

"Aplikasi ini diharapkan dapat membantu konsumen pengguna dari berbagai sektor, yaitu usaha mikro, usaha pertanian, usaha perikanan, transportasi umum, dan pelayanan umum mendapatkan kemudahan untuk penerbitan surat rekomendasi. Sektor-sektor tersebut merupakan sektor yang perlu kita dukung mendapatkan surat rekomendasi dengan persyaratan yang mudah," jelas Saleh dalam sambutan saat acara "Sosialisasi Aplikasi XStar" di Mataram, NTB, sebagaimana disampaikan dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Selain kemudahan persyaratan, lanjutnya, masa berlaku surat rekomendasi juga diubah menjadi lebih panjang dari satu bulan menjadi tiga bulan.

Selain itu, konsumen pengguna diberi kesempatan membeli BBM secara kolektif dan pengambilannya dapat diwakilkan pada satu orang anggotanya.

"Konsumen pengguna dipermudah membeli BBM. Dulu, mereka membeli secara personal (sendiri). Namun, saat ini dapat membeli secara berkelompok (kolektif) dengan memberikan surat kuasa kepada satu orang anggotanya untuk membeli di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)," ujar Saleh.

Dengan menggunakan teknologi informasi, instansi penerbit surat rekomendasi mengisi data di website xstar.bphmigas.go.id. Surat rekomendasi dapat terbit dengan cepat dan dilengkapi dengan QR code.

"Hal ini tentunya lebih efisien dan dapat meningkatkan produktivitas serta meningkatkan ekonomi masyarakat," sebut Saleh saat sosialisasi yang juga dihadiri Kepala Dinas ESDM NTB Syahdan.

Selain memberikan sosialisasi ke organisasi perangkat daerah (OPD) yang berwenang menerbitkan surat rekomendasi, Saleh juga mengunjungi salah satu konsumen pengguna, yaitu sektor pertanian serta melihat langsung aktivitas petani serta mengecek kesesuaian surat rekomendasi yang dimiliki.

"Kami meminta agar dilakukan penyesuaian surat rekomendasi yang dilengkapi oleh data-data pendukung mengenai spesifikasi alat," jelasnya di Desa Labulia, Lombok Tengah, NTB.

Sofian Hadi, salah satu petani Desa Labulia, mengaku terbantu dengan adanya surat rekomendasi karena mudah mendapatkan BBM.

Ia pun menyampaikan terima kasih karena dengan kemudahan mendapatkan BBM, dapat meningkatkan penghasilannya.
Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman (dua dari kiri) saat kunjungan ke Kampung Nelayan Pondok Prasi, Mataram, NTB. ANTARA/HO-Humas BPH Migas

Sementara itu, saat melakukan kunjungan ke Kampung Nelayan Pondok Prasi, Mataram, Saleh berharap nelayan juga dapat menikmati kemudahan mendapatkan BBM subsidi untuk mendukung kegiatan sehari-hari.

"Terutama terkait aktivitas ekonomi dan hasil akhirnya, kita harapkan taraf hidup mereka juga meningkat," sebutnya.

Salah seorang nelayan Pondok Prasi, Khairul juga terbantu sejak adanya surat rekomendasi tersebut.

"Saya mewakili nelayan, mengucapkan banyak terima kasih kepada BPH Migas karena telah memberikan kemudahan kepada kami untuk membeli Pertalite dan akan kami gunakan sebaik-baiknya untuk bekerja mencari nafkah," ujarnya yang sehari-hari melaut hingga wilayah perairan Bali.

Turut hadir dalam kegiatan, Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Area Lombok Wicaksono Ardi N dan perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Gunakan aplikasi XStar, penerbitan surat rekomendasi BBM makin mudah
Baca juga: BPH Migas tingkatkan kompetensi SDM badan usaha hilir gas bumi

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024