Jakarta (ANTARA News) - Indonesia telah menerima komitmen bantuan dunia dari mitra utama senilai 47 juta dolar AS untuk mendukung usaha Indonesia dalam mengatasi avian influenza (AI) atau flu burung, khususnya pada hewan, serta untuk kegiatan kampanye publik Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemik Influenza (Komnas FPBI). Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa Indonesia telah mendapat apresiasi dunia atas keterbukaan dan kerjasamanya dalam menangani flu burung dan terutama setelah Komnas FPBI menyelenggarakan international expert panel review di Jakarta, 21-23 Juni 2006. Pertemuan tersebut, tambahnya, menyimpulkan bahwa strategi yang telah dirumuskan Indonesia dipandang tepat dan harus dilaksanakan walaupun masih menghadapi keterbatasan, akan tetapi juga disarankan agar segera dilakukan fokus (re-focusing) pada penanganan pada hewan dan mengkomunikasikan ke masyarakat. Lebih jauh, menteri mengatakan bahwa Indonesia juga mendapat apresiasi (penghargaan) atas tindakan cepat Komnas FBPI dengan membentuk posko satuan kerja (task force) lapangan yang dapat mengambil kesimpulan cepat seperti di kabupaten Karo dan Garut. Komnas FBPI telah menyelenggarakan pertemuan bulan lalu dengan mitra utama seperti WHO, FAO, WB, Unicef, Ausaid, Usaid, Jepang, China, Jerman, Belanda untuk bisa fokus pada tiga hal seperti kampanye publik tentang avian influenza, integrated surveillence serta memadukan pengamatan pada hewan dan manusia selain pengendalian virus di sumbernya dengan tiga kegiatan yaitu vaksinasi, pemusnahan (culling) dan biosekuriti. Hari ini diperoleh penegasan lagi mengenai komitmen kerja sama dari Bank Dunia yang dalam proposalnya siap menyediakan bantuan sebesar US$14, 987 juta dan juga dari USAID senilai US$14,650 juta yang tersedia pada awal tahun 2007 tambah US$1 juta in grant untuk penangani avian flu di 12 kabupaten serta US$2.2 million untuk PPE. Dalam konferensi Aburizal didamping oleh David Nabarro, utusan Sekjen PBB selaku koordinator flu burung. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006