Kupang (ANTARA) - Kantor Imigrasi Atambua di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan "jemput bola" layanan keimigrasian berupa Eazy Passport untuk memudahkan masyarakat yang ingin mengikuti rangkaian kegiatan Paus Fransiskus di Dili, Timor Leste pada September 2024.

"Kantor Imigrasi kelas II TPI Atambua melaksanakan kerja sama dan kesepakatan dengan Keuskupan Atambua untuk kegiatan Eazy Passport atau kegiatan layanan paspor," kata Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian dari Imigrasi Atambua, Revi Hakim, ketika dihubungi dari Kupang, Senin.

Ia menjelaskan layanan pembuatan paspor itu telah dilakukan Selasa (29/7) dan selanjutnya direncanakan lagi pada Sabtu (10/8).

Pada kegiatan Eazy Passport di bulan Juli itu, sebanyak 17 pemohon yang terdiri dari biarawan dan biarawati, serta tenaga pendidik di salah satu SMA di Kota Atambua telah melakukan permohonan pembuatan paspor.

Layanan Eazy Passport pun dilakukan di Keuskupan Atambua agar mempermudah masyarakat yang ingin mendapatkan paspor untuk mendaftar dalam rombongan dari Keuskupan Atambua pada kegiatan keagamaan Paus Fransiskus di Dili.

Layanan jemput bola itu juga dilakukan agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke pos lintas batas untuk mengurus pembuatan paspor.

Adapun rombongan yang berangkat ke Dili terbagi menjadi kelompok-kelompok pelintas yang dilengkapi dengan manifes atau daftar pelintas, serta warga yang memiliki paspor masih berlaku.

"Karena telah disepakati bahwa rombongan yang akan berangkat ke Dili dalam rangka kunjungan Paus Fransiskus adalah masyarakat yang sudah mendaftar di Keuskupan Atambua," ucapnya.

Berkaitan dengan kedatangan Paus Fransiskus ke Dili, Imigrasi Atambua melakukan pengawasan perlintasan bekerja sama dengan berbagai instansi yang tergabung dalam Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora).

Secara khusus Kantor Imigrasi Atambua mengerahkan 80 personel untuk mengantisipasi lonjakan pelintas batas.

Revi mengimbau masyarakat yang ingin mengikuti kunjungan Paus Fransiskus di Dili agar segera mendaftar ke Keuskupan Atambua dan memiliki paspor yang masih berlaku.

"Diharapkan jangan sekali-kali untuk melintas ke wilayah Timor Leste melalui jalur ilegal," katanya menegaskan.

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024