Secara spasial, pertumbuhan tertinggi terjadi di wilayah Maluku dan Papua, yang utamanya ditopang kinerja lapangan usaha industri pengolahan serta pertambangan dan penggalian
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Maluku dan Papua mengalami pertumbuhan tinggi pada triwulan II-2024, yakni sebesar 8,45 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), berkat industri pengolahan serta pertambangan dan penggalian.

“Secara spasial, pertumbuhan tertinggi terjadi di wilayah Maluku dan Papua, yang utamanya ditopang kinerja lapangan usaha industri pengolahan serta pertambangan dan penggalian,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Secara rinci, sumber pertumbuhan ekonomi di wilayah Maluku dan Papua di antaranya Papua Barat sebesar 4,13 persen, Papua 2,40 persen, Maluku Utara 1,58 persen, dan Maluku 0,34 persen.

Wilayah berikutnya yang juga mengalami pertumbuhan tinggi adalah Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) serta Sulawesi. Perekonomian Bali dan Nusra tumbuh 6,84 persen berkat industri pertambangan dan penggalian, sementara Sulawesi tumbuh 6,07 persen berkat industri pengolahan.

Akan tetapi, meski ketiga wilayah tersebut mencatatkan pertumbuhan tinggi, kontributor utama produk domestik bruto (PDB) masih berasal dari Pulau Jawa.

Jawa mencatatkan kontribusi terhadap PDB sebesar 57,04 persen dengan pertumbuhan 4,92 persen. Aktivitas utama sumber pertumbuhan ekonomi di wilayah ini di antaranya jasa keuangan, perdagangan, dan konstruksi.

Kontributor berikutnya yaitu Sumatera yang sebesar 22,08 persen dengan pertumbuhan 4,48 persen, di mana sumber utama pertumbuhannya berasal dari perdagangan; pertanian, kehutanan, dan perikanan; serta konstruksi.

Kemudian, Kalimantan berkontribusi sebesar 8,18 persen, Sulawesi 7,16 persen, Bali dan Nusra 2,84 persen, serta Maluku dan Papua 2,70 persen.

Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,05 persen secara tahunan (yoy) pada triwulan II-2024.

Besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku tercatat sebesar Rp5.536,5 triliun, sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp3.231 triliun.

Secara kuartal, pertumbuhan ekonomi tumbuh sebesar 3,79 persen dibandingkan dengan triwulan I-2024 (q-to-q). Sedangkan secara semesteran, ekonomi semester I-2024 tumbuh 5,08 persen dibandingkan dengan semester I-2023 (c-to-c).

Baca juga: BPS: Pertumbuhan ekonomi RI 5,05 persen pada triwulan II-2024
Baca juga: BPS: Konsumsi rumah tangga jadi penopang ekonomi triwulan II-2024
Baca juga: BPS: Sektor makan, minum, dan akomodasi tumbuh tinggi di triwulan II

 

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024