Serang (ANTARA News) - Menteri Agama Maftuh Basyuni mengharapkan sistem pemberangkatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang masih belum teratur itu dapat meniru sistem pemberangkatan jemaah haji yang sudah mulai tertata dengan baik. "Kami berharap kepada pihak yang mengelola pengiriman TKI ke luar negeri dapat mencontoh sistem pemberangkatan jemaah haji yang terorginir dengan baik," kata Maftuh Basyuni pada acara peresmian Balai Latihan Kerja (BLK) di Desa Kumpay, Kecamatan Malimping, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat. Menag mengatakan itu sehubungan dengan kondisi TKI di luar negeri seperti di Arab Saudi yang masih memprihatinkan, sehingga sebagian TKI disana hidupnya tak menentu, bahkan ada yang terlantar. "Karena saya pernah jadi duta besar di negara Arab Saudi, sehingga saya tahu persis bagaimana nasib TKI kita disana, dan saya ingin hal semacam itu tidak terulang kembali, dan ini merupakan bahan renungan bagi menteri tenaga kerja untuk menata kembali sistem pemberangkatan TKI," kata Maftuh Basyuni pada acara itu yang juga dihadiri Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno, Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah dan Plt Gubernur Banten Hj Ratu Atut Chosiyah. Menag menambahkan, sistem pemberangkatan jemaah haji yang telah dilakukan dapat memberangkatan jemaah haji dan kembali lagi ke tanah air dengan jumlah yang utuh, kecuali yang bersangkutan meninggal dunia. Menag Maftuh Basyuni mengatakan itu berkaitan dengan akan dan sedang berlangsungnya pelatihan terhadap sejumlah warga putus sekolah di Balai Latihan Ketrampilan yang diprakasai Yayasan Amanah Bunda bekerjasama dengan Organisasi Paguyuban Warga Banten (Puwnten) antara lain sebagai montir sepeda motor dan mobil dan tukang kayu, yang berpotensi untuk dipekerjakan di luar negeri. BLK milik keluarga besar Ketua KPK Taufiequrrahman Ruki itu dibangun dengan tujuan memberikan pendidikan ketrampilan kepada pemuda atau warga yang putus sekolah, agar mereka memiliki modal dasar untuk bekerja di daerah lain. "BLK ini kami dirikan murni untuk membantu warga yang putus sekolah dan belum memiliki ketrampilan, terutama warga di Kecamatan malimping dan sekitarnya, sehingga mereka dididik secara gratis," kata Taufiequrrahman Ruki. Ia menambahkan, jika BLK tersebut berjalan dengan baik, maka kedepan akan dikembangkan untuk membuka BLK serupa di seluruh Provinsi Banten, bekerjasama dengan Organisasi Paguyuban Warga Banten (Puwnten) yang duduk sebagai Ketua Pembinanya mantan Gubernur DKI Jakarta, Soerjadi Soedirdja.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006