Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah makanan, minuman, dan akomodasi yang tumbuh 10,17 persen
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan sektor makanan, minuman, dan akomodasi mengalami pertumbuhan tinggi pada triwulan II-2024, yakni sebesar 10,17 persen.

“Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah makanan, minuman, dan akomodasi yang tumbuh 10,17 persen,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Menurut dia, tingginya pertumbuhan sektor makanan, minuman, dan akomodasi didorong oleh adanya berbagai kegiatan berskala nasional maupun internasional, seperti kegiatan pertemuan (MICE), musik, dan olahraga.

Dengan dorongan itu, sektor tersebut berkontribusi sebesar 2,64 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi berikutnya adalah transportasi dan pergudangan, yakni sebesar 9,56 persen dengan kontribusi 6,24 persen. Kinerja sektor ini didukung oleh peningkatan mobilitas masyarakat seiring dengan hari besar keagamaan, cuti bersama, dan libur sekolah; peningkatan volume pengiriman barang ekspor-impor; serta peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara.

Jumlah kunjungan wisatawan juga turut mendorong pertumbuhan sektor jasa lainnya yang sebesar 8,85 persen.

Meski mencatatkan pertumbuhan tertinggi, ketiga sektor tersebut bukan kontributor dominan terhadap PDB dari segi lapangan usaha. Menurut Edy, terdapat lima sektor yang mendominasi pertumbuhan PDB dari lapangan usaha pada triwulan II dengan kontribusi 63,70 persen, di antaranya industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.

Secara rinci, sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar 18,52 persen, pertanian 13,78 persen, perdagangan 12,99 persen, konstruksi 9,63 persen, dan pertambangan 8,78 persen.

Kinerja sektor industri pengolahan ditopang oleh permintaan domestik dan luar negeri, terutama terhadap industri makanan dan minuman berkat berbagai momen perayaan hari besar dan panen raya padi, industri logam dasar berkat permintaan luar negeri, serta industri kimia, farmasi, dan obat tradisional yang tumbuh 8,01 persen.

Atas kontribusi industri pengolahan, sektor ini menjadi sumber pertumbuhan terbesar pada triwulan II, yaitu sebesar 0,79 persen. Disusul oleh sektor konstruksi 0,67 persen, perdagangan 0,63 persen, serta informasi dan komunikasi 0,50 persen.

Baca juga: BPS: Pertumbuhan ekonomi RI 5,05 persen pada triwulan II-2024
Baca juga: LPEM FEB UI proyeksi PDB triwulan II 2024 tumbuh 4,97-5,01 persen yoy
Baca juga: BPS: Konsumsi rumah tangga jadi penopang ekonomi triwulan II-2024

 

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024