Canberra (ANTARA News) - Perdana Menteri John Howard Jumat mengemukakan pemerintah akan mengharuskan para warga baru lulus tes bahasa Inggris serta menyatakan diri menjunjung nilai-nilai Australia. Howard membantah peraturan yang akan diberlakukan itu rasis. Ia mengatakan, pemerintahan konservatifnya juga mempertimbangkan untuk menambah waktu tunggu bagi warga baru, dari tiga tahun menjadi empat tahun. Mereka juga harus mengikuti tes pengetahuan sejarah Australia. "Hal ini tidak akan menyulitkan jika anda seorang `fair dinkum`. Kebanyakan orang yang datang ke negara ini adalah seorang `fair dinkum` untuk menjadi bagian dari masyarakat," kata Howard saat berbicara di salah satu radio Australia. Howard menggunakan istilah setempat "fair dinkum" yang maksudnya "tulus". Australia adalah negeri para imigran di mana hampir satu dari setiap empat orang Australia lahir di luar negara itu. Negara yang kini berpenduduk sekitar 20 juta jiwa itu sejak 1945 telah menerima enam juta imigran dan menrencanakan menerima 144 ribu imigran baru pada 2006 dan 2007. Pemerintah Australia menilai perubahan yang cepat dapat memicu ketegangan sehingga diputuskan untuk memastikan semua pendatang harus meninggalkan sekat kebangsaan, agama dan etnik yang mengikat mereka. Pertikaian antara pemuda Muslim dengan pemuda kulit putih terjadi di pantai utara Sidney pada Desember 2005. Howard mengemukakan tes bahasa Inggris yang akan diberlakukan tidak akan seperti tes terdahulu. Tes sebelumnya yang berlaku hingga dasawarsa 50-an itu sangat bernuansa "Australia kulit putih" dan mengesampingkan banyak imigran asal Asia. Di masa mendatang, para warga baru harus mengetahui lebih banyak mengenai cara hidup orang Australia.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006