Istanbul (ANTARA) - Komandan Pusat Komando Amerika Serikat (CENTCOM) Jenderal Erik Kurilla tiba di Timur Tengah pada Sabtu (3/8), bersamaan dengan persiapan AS dan Israel menghadapi potensi serangan balasan Iran atas tewasnya pemimpin Hamas dan Hizbullah.

Menurut media berita Axios, yang berbasis di AS, perkembangan ini muncul setelah adanya ancaman pembalasan dari Iran dan Lebanon.

Namun menurut laporan itu, kunjungan tersebut sebenarnya dijadwalkan sebelum ketegangan terbaru muncul dalam rangka memperkuat koalisi internasional dan regional yang sebelumnya melindungi Israel dari serangan Iran pada 13 April.

Kurilla dijadwalkan mengunjungi beberapa negara Teluk, Israel, dan Yordania dengan harapan mendapat dukungan signifikan serupa seperti yang terkait dengan insiden pada April.

Axios mengatakan para pejabat AS dan Israel memperkirakan bahwa serangan Iran atas Israel kemungkinan terjadi pada Senin.

Gedung Putih -- kantor presiden AS-- pada Jumat mengumumkan kesiapan AS untuk mengerahkan sumber daya tambahan guna melindungi diri dan sekutu-sekutunya jika diperlukan.

Ketegangan meningkat setelah pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh terbunuh di ibu kota Iran, Teheran, pada Rabu (31/7).

Hamas maupun Iran menuduh Israel berada di balik pembunuhan tersebut, yang terjadi tak lama setelah komandan militer utama Hizbullah Fuad Shukr menjadi sasaran serangan udara Israel di Beirut.


Sumber: Anadolu

Baca juga: AS siap kirim pesawat tempur tambahan ke Timteng bantu Israel

Baca juga: Israel-Hizbullah memanas, warga AS diimbau tinggalkan Lebanon

Joe Biden tegaskan AS tidak akan ikut balas serang Iran

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024