Guiyang (ANTARA) - Volume perdagangan luar negeri komoditas teh China Daratan mencapai 196.400 ton pada paruh pertama (H1) 2024, naik 2,21 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut Komite Industri Teh Asosiasi China untuk Promosi Kerja Sama Pertanian Internasional.
Pada periode tersebut, volume impor teh China mencapai 24.400 ton, naik 41,54 persen, sementara nilai impornya mencapai 72 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.243), meningkat 10,14 persen (yoy).
Negara-negara mitra Sabuk dan Jalur Sutra menjadi mitra perdagangan teh terbesar sepanjang H1 tahun ini, dengan perdagangan teh antara China dan negara-negara itu mencapai sekitar 168.400 ton pada periode yang sama, menurut Wei You, sekretaris jenderal komite industri teh tersebut.
Komite itu merilis laporan tahunan tentang perdagangan teh China dengan negara-negara mitra Sabuk dan Jalur Sutra dalam konferensi industri yang diadakan pada Minggu (4/8) di Provinsi Guizhou, China barat daya. Laporan tersebut menunjukkan bahwa teh hijau menjadi kategori ekspor utama dalam perdagangan teh China dengan negara-negara mitra Sabuk dan Jalur Sutra pada H1, meliputi 92,35 persen dari total.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024