Semarang (ANTARA News) - Juara dunia kelas bulu WBA, Chrisjon berharap agar tarung wajib atau "mandatory fight" yang dijadwalkan berlangsung antara bulan Desember 2006 hingga awal Januari 2007 bisa digelar di Indonesia. Asisten Manajer Herry Gym`s, Toni Priatna di Semarang, Jumat, mengatakan, pihaknya memang berharap agar tarung wajib itu digelar di Tanah Air, karena secara psikologis semangat Chrsijon akan naik mengingat ada dukungan penuh dari penonton. Toni Priatna berada di Semarang dalam rangka menghadiri Hari Ulang Tahun ke-27 Chrisjon yang jatuh tanggal 14 September 2006, mengingat petinju kelahiran Kabupaten Banjarnegara, Jateng, itu lahir tanggal 14 September 1979. "Tetapi itu semua tergantung pada promotornya. Kalau promotornya berasal dari dalam negeri, tentunya tarung wajib itu bisa dimainkan di Tanah Air," katanya. Dia mencontohkan, misalnya, promotornya mendatang berasal dari Semarang, tentunya tarung wajib bisa dimainkan di Ibukota Jawa Tengah ini. "Soal tempat pertarungan memang hak sepenuhnya ada pada promotor," katanya menegaskan. Soal lawan tarung wajib, ia mengatakan, tentu saja peringkat pertama di kelas bulu WBA yang saat ini dipegang oleh petinju Venezuela, Jose Cheo Rojas. "Tetapi saya mendengar Rojas akan melakukan tarung eliminasi melawan peringkat ketiga yang juga dari Venezuela, Goerge Rinarest. Jadi pemenang antara kedua, akan menempati peringkat pertama dan menantang Chrisjon," katanya. Menyinggung untuk memilih promotor itu harus dilakukan melalui proses lelang seperti menjelang tarung wajib Chrisjon melawan Juan Manuel Marquez (Meksiko) beberapa waktu lalu, ia mengatakan, memang benar tetapi itu dalam proses lebih lanjut. Dia menjelaskan, kalau ada pihak sponsor yang siap mementaskan Chrisjon maka baru dilakukan lelang untuk memilih promotor. "Jadi bisa juga promotornya dari Afrika Selatan apabila tertarik untuk mementaskan Chrisjon," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006