Kedua tima harus memainkan gim ketiga final IBL 2024 setelah saling mengalahkan dalam dua gim final sebelumnya. Satria Muda memenangi gim final pertama dengan 84-71, sebelum Pelita Jaya membalas dengan 82-70.
“Semua itu datang dari defense karena mereka banyak sekali punya side pick uper, kita tidak mungkin bisa tempel semuanya," kata Johannis pada konferensi pers pascalaga di Indoor Stadium SC, Kabupaten Tangerang.
Kapten Pelita Jaya Andakara Prastawa yang tampil gemilang pada gim ketiga mengamini pelatihnya.
Pelita Jaya unggul dalam jumlah steal dengan 13 berbanding 6 yang dibuat Satria Muda.
Baca juga: Pelita Jaya juara IBL 2024
“Kenapa bisa steal Abraham dua kali, menurut aku karena aku mau terus mengejar dia saja, jadi bisa lebih tenang juga,” ucap Prastawa.
Dia bersyukur dapat menjalankan peran kapten dengan baik sehingga memotivasi para pemain muda untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
“Di luar lapangan, aku bisa kasih masukan. Arighi aku selalu kasih tahu dia nanti pasti ada waktunya. Bahkan Yesaya (Saudale), aku selalu ngomong, kami tahu kapasitas kamu, kalau diberi kesempatan main, kasih yang terbaik,” ucap peraih medali emas SEA Games 2021 itu.
Gelar juara IBL 2024 ini mengakhiri puasa gelar tim Jakarta itu sejak 2017.
Pelita Jaya tiga kali masuk final berturut-turut pada musim 2021, 2022, dan 2023, tetapi baru kali ini mengangkat trofi juara yang juga trofi IBL/Kobatama keempat mereka.
Baca juga: Pelita Jaya-Satria Muda sama-sama berpeluang besar jadi juara IBL 2024
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024