Makassar (ANTARA) - Bakal pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad menegaskan tiga Partai Politik yang menjadi pengusung di Pilkada Gubernur yakni PDI-P, PPP, dan PKB menyakini berkomitmen memberikan rekomendasi B1.KWK saat pendaftaran di KPU Sulawesi Selatan.

"Insya Allah, saya yakin betul inilah partai-partai yang peduli demokrasi dan peduli rakyat," papar Ramdhan Pomanto seusai silaturahmi dirangkaikan pertemuan konsolidasi perdana di kediaman pribadinya Jalan Amirullah Makassar, Ahad malam.

Baca juga: Demokrat usung bacagub di empat provinsi

Saat ditanyakan apa langkah politik dilakukan setelah pertemuan konsolidasi itu dengan menghadirkan pengurus inti dari partai koalisi, serta bagaimana strategi melawan rivalnya Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (ASS-Fatma), kata pria disapa akrab Danny Pomanto menyatakan tetap optimistis.

"Kalau strategi, saya kira kita tidak menyampaikan secara utuh, yang jelas adalah surveinya DIA (Danny-Azhar) semakin naik dan surveinya itu (ASS-Fatma) semakin turun, paling tidak itu gambaran," katanya membeberkan.

Baca juga: Pakar: Netralitas ASN diuji di Pilkada 2024

Mengenai kapan waktu deklarasi bakal pasangan calon dengan akronim DIA dan tagline Save Sulsel, kata Danny, akan mencari momen yang tepat sebelum masa pendaftaran di KPU Sulsel pada 27 Agustus 2024.

"Kalau deklarasi, Insya Allah kita akan cari waktu yang tepat, sama kalau orang menikah harus cari hari baik. Tapi kalau tempat saya sudah persiapkan," tuturnya kepada wartawan.

Baca juga: Bawaslu RI: Praktik politik uang berpotesi di Pilkada 2024

Terkait dengan bakal calon rivalnya Andi Sudirman Sulaiman berpasangan Fatmawati Rusdi Masse yang sudah mengantongi usungan dari Partai NasDem, PAN dan Demokrat, kata dia, tidak menjadi beban berarti.

"Saya kira ini bukan persoalan lawan atau fight (bertarung), bukan. Kita menegakkan demokrasi. Demokrasi itu selalu ada yang berlawanan, bukan bermusuhan yah, ada yang oposisi dan ada yang di pihak yang lain," paparnya menjelaskan.

"Kenapa? karena masyarakat ingin melihat seperti apa dari persaingan atau kompetisi dua atau tiga calon yang ada. Sehingga masyarakat punya pilihan-piihan yang tepat," tuturnya.

Baca juga: Menko Polhukam buka Rakor kesiapan Pilkada serentak di Makassar

Danny bilang, bapaslon rivalnya nanti ASS-Fatma adalah sahabatnya. Keduanya adalah juniornya di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, walaupun kemungkinannya nanti berkompetisi di Pilkada Gubernur Sulsel pada 27 November 2024.

Sementara itu, bakal calon Gubernur Sulsel Azhar Arsyad menegaskan, partainya PKB memastikan mengusung dan tidak akan lari dari komitmen yang sudah dibangun bersama dua Parpol lainnya termasuk bakal calon pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi (INIMI).

"Kalau PKB tidak ada keraguan, kami sudah serahkan rekomendasinya. Rekomendasi PKB sudah final baik untuk 'DIA' dan 'INIMI'," ucap Azhar selaku Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulsel ini.

Baca juga: Hasil Pemilu 2024 jadi instrumen indeks kerawanan Pilkada di Sulsel  

Sedangkan Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Amir uskara menyatakan, kehadirannya pada silaturahmi dirangkaikan konsolidasi perdana tentu dapat terbaca kemana arah usungan partai

"Saya kira, kalau PPP dengan kehadirannya Ilham (putranya) di sini sudah bisa dibaca," ujar Legislator DPR RI sekaligus Wakil Ketua MPR RI ini kembali menegaskan.

Wakil Ketua DPD PDI-P Sulsel Iqbal Arifin menambahkan, PDI Perjuangan sudah pasti mengusung. Ia berharap koalisi ini bisa solid ke depan dan itu menjadi penekanannya. Kalau bisa segera dikeluarkan rekomendasi resmi B1.KWK untuk memastikan usungan mendaftar di KPU Sulsel nanti.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2024