Moskow (ANTARA) - Ukraina telah menerima 10 dari 79 jet tempur F-16 yang dijanjikan oleh negara-negara Barat pada 31 Juli, lapor The Economist pada Minggu.

Kelompok pertama jet tempur F-16 itu tiba di Ukraina setahun setelah pemerintahan Biden memberikan lampu hijau bagi sekutu-sekutu Eropa untuk mengirimkan pesawat tempur tersebut, tambah surat kabar tersebut.

Harian itu juga menambahkan bahwa pada akhir 2024, Ukraina diharapkan memiliki 20 pesawat F-16 yang beroperasi.

Sisa pasokan, yang dijanjikan oleh Denmark dan Belanda, diperkirakan akan tiba dalam beberapa kelompok pengiriman berikutnya di sepanjang tahun depan.

Pensiunan Jenderal Angkatan Darat AS untuk komando Eropa, Ben Hodges, menyatakan frustrasi terkait keterlambatan pengiriman pesawat ke Ukraina, dengan menyebutkan bahwa salah satu alasan utama keterlambatan adalah kekurangan slot pelatihan untuk pilot-pilot Ukraina, lapor surat kabar tersebut.

Belanda dan Denmark adalah beberapa negara pertama yang menyetujui untuk memasok jet tempur F-16 ke Ukraina.

Gedung Putih kemudian memastikan bahwa Kiev akan menerima jet buatan AS dari negara ketiga setelah pilot-pilot Ukraina menyelesaikan pelatihan untuk mampu menerbangkannya.

Negara-negara Barat telah meningkatkan bantuan militer dan keuangan ke Ukraina sejak dimulainya operasi militer Rusia ke negara tersebut pada 2022.

Kremlin memperingatkan bahwa pengiriman senjata yang berkelanjutan ke Kiev akan menyebabkan eskalasi lebih lanjut dari konflik Rusia-Ukraina.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Ukraina, Barat ragukan dampak F-16 akan ubah situasi medan pertempuran
Baca juga: Rusia serang pangkalan udara Ukraina tempat pesawat pasokan Barat
Baca juga: Zelenskyy: Ukraina butuh 128 pesawat jet F-16 untuk tandingi Rusia

Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024