Paris (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berada di bawah tekanan untuk mengubah strategi negosiasinya dengan Rusia dan mempertimbangkan konsesi teritorial, kata Florian Philippot, pemimpin partai euroskeptik Prancis The Patriots, pada Sabtu (3/8).
  "Zelenskyy terpaksa berputar balik sepenuhnya menghadapi ketidakpuasan masyarakat di kalangan warga Ukraina dan kemunduran dalam pertempuran," kata Philippot di X.

"Dia sekarang ingin Rusia berpartisipasi dalam pertemuan puncak yang membahas masalah Ukraina. Menyerahkan wilayah tidak lagi menjadi tabu baginya: itu menjadi mungkin! Dia menyadari bahwa semakin sedikit senjata Barat yang akan tiba dan semuanya telah berakhir," kata Philippot menambahkan.
Baca juga: Zelenskyy sebut Pilpres AS timbulkan tantangan dan risiko bagi Ukraina

Zelenskyy, dalam sebuah wawancara dengan media Prancis, termasuk Le Monde, pada pekan ini menyatakan telah membahas kemungkinan memulai negosiasi dengan Rusia tanpa syarat pengembalian wilayah.

Dia juga mengatakan bahwa masalah teritorial sangat rumit dan harus diputuskan oleh rakyat Ukraina melalui referendum.

Moskow telah berulang kali menyatakan bahwa mereka siap untuk negosiasi damai, tetapi Kiev telah melarang hal tersebut di tingkat legislatif.

Kremlin telah menyatakan bahwa prioritas mutlak bagi Rusia adalah mencapai tujuan operasi khusus, serta menambahkan bahwa situasi di Ukraina dapat bergerak ke arah damai, asalkan realitas baru di lapangan diperhitungkan.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Klitschko: Zelenskyy 'bunuh diri politik' jika beri konsesi teritorial
Baca juga: Ukraina siapkan empat perjanjian baru untuk meningkatkan pertahanan
Baca juga: Zelenskyy katakan dia paham perlunya akhiri perang 'sesegera mungkin'


Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024