Moskow (ANTARA) - Sedikitnya 25 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan Sekolah Hassan Salama di bagian barat kota Gaza, menurut laporan kantor berita Palestina WAFA pada Minggu.

Pesawat tempur Israel dilaporkan menyerang sekolah di distrik Nasr, serta orang-orang yang terluka dipindahkan ke Rumah Sakit Baptis, kata kantor berita tersebut.

Sebelumnya pada hari yang sama, tentara Israel (IDF) mengatakan bahwa mereka telah menyerang "teroris" yang beroperasi di dalam pusat komando dan kontrol Hamas yang berada di dalam sekolah Hassan Salama dan Nasser di Gaza.

"Sekolah-sekolah tersebut digunakan oleh Batalyon Al-Furqan Hamas sebagai tempat persembunyian bagi kegiatan terornya dan sebagai pusat komando yang digunakan untuk merencanakan dan melaksanakan serangan terhadap pasukan IDF dan Negara Israel," tulis IDF di Telegram.

"Sebelum serangan, berbagai langkah diambil untuk mengurangi risiko melukai warga sipil, termasuk penggunaan amunisi presisi, pengawasan, dan intelijen tambahan," kata IDF menambahkan.

Pada 7 Oktober 2023, Israel menjadi sasaran serangan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok perlawanan Hamas dari Jalur Gaza.

Selain itu, pejuang Hamas juga menyusup ke daerah perbatasan, menembaki militer dan warga sipil, serta mengambil lebih dari 200 sandera.

Pihak berwenang mengatakan bahwa sekitar 1.200 orang tewas selama serangan tersebut.

IDF telah meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza, termasuk serangan terhadap target sipil.

Israel mengumumkan blokade total terhadap wilayah tersebut: pasokan air, listrik, bahan bakar, makanan, dan obat-obatan dihentikan.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: PBB: Israel gunakan anjing untuk siksa tahanan Palestina
Baca juga: Presiden Turki: Gaza menjadi kamp pemusnahan terbesar di dunia

Baca juga: Israel berupaya tutupi kekalahannya di Gaza dengan pembunuhan Haniyeh

Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024