Kami berharap dibebaskan (biaya visa), tapi nanti kita tunggu (VoA), untuk 20 negara penyumbang wisatawan terbanyak
Batam (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap penerapan visa kunjungan saat kedatangan atau Visa on Arrival (VOA) khsusu pintu masuk imigrasi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bisa direalisasikan sebelum berakhir masa jebatannya.

“Saya pamit ke Kota Batam, kemungkinan ini kunjungan terakhir saya. Saya masih ada “PR” buat Kepri, yaitu regulasi visa short term ini sudah final, karena kemarin harus dikliping lagi, sudah diparaf, mohon sabar. Harapannya VoA ini bisa selesai sebelum masa jabatan,” kata Sandi di Kota Batam, Kepri, Minggu.

Baca juga: Menparekraf harapkan produk UMKM kreatif Kepri isi pasar ekspor

Menurut dia, minggu lalu dirinya diminta untuk menandatangani kembali rencana peraturan pemerintah mengenai VoA Kepri, dan kini sedang menunggu untuk ditandatangi oleh Kementerian Hukum dan HAM.

VoA saat ini masuk fase finalisasi yang diharapkan segera ditetapkan menjadi peraturan pemerintah.

“Seperti yang sudah saya sampaikan dengan pak gubernur pada saat itu, ini dipastikan untuk membantu tambahan kunjungan wisatawan ke Kepri yang selama ini terkendala dengan biaya VoA yang dirasakan membebani dan harga feri yang masih mahal,” ujarnya.

Regulasi yang ditujukan kepada ekspatriat yang tinggal di Singapura dan kunjungan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kepri meliputi skema VoA untuk 30 hari dengan tarif Rp 500 ribu dan short term visa yang berlaku 7 hari dengan tarif Rp100 ribu.

“Kami berharap dibebaskan (biaya visa), tapi nanti kita tunggu (VoA), untuk 20 negara penyumbang wisatawan terbanyak,” katanya.

Sandi juga menyoroti harga tiket ferry dan pesawat terbang di Kepri yang banyak dikeluhkan karena masih mahal.

Baca juga: Menparekraf puji produk UMKM kreatif Kepri

Kemenparekraf, kata dia, berupaya terus menambah jumlah penerbangan dan jumlah ferry sehingga ketersediaannya meningkat.

“Dengan lebih banyaknya kegiatan ekonomi di Batam, kami harapkan ini harga ferry juga akan mulai bisa lebih efisien ke depan, dan bisa diturunkan,” katanya.

Regulasi VoA ini salah satu tujuannya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara ke Kepri. Kemenparekraf menaikkan target kunjungan wisata ke Kepri tahun 2024 sebesar tiga juta.

Hingga semester 1 tahun ini, jumlah kunjungan wisatawan di Kepri baru 763.406 orang. Dan masih kurang dari target awal. Salah satu kendalanya karena masalah tiket ferry dan VoA.

“Makanya saya dorong terus, hampir tiap 2 minggu sekali saya WhatsApp Bu Sri Mulyani, dan setelah selesai di Bu Sri, sudah tahap finalisasi,” ujarnya.

Terkait masih rendahnya capaian kunjungan wisatawan ke Kepri, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan Kemenparekraf akan memandu Pemprov Kepri dalam penyesuaian target wisatawan tersebut.

“Saya justru masih optimistis, nanti dikuartal ketiga saya akan bicara dengan Pak Gubernur, langkah-langkah apa untuk memandu target ini agar para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif bisa menyesuaikan,” terangnya.

Baca juga: Sandi: Desa Cemaga Tengah Natuna layak jadi lokasi wisata olahraga

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024