Tim gabungan masih berada di lokasi kejadian tepatnya di Desa Cijangkar untuk memadamkan api yang membakar hutan yang berada di sekitar perbatasan dengan perkebunan warga

Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemadam Kebakaran Pos Sukabumi dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Nyalindung hingga pukul 22.00 WIB masih berupaya memadamkan api pada kebakaran hutan yang melanda wilayah Kecamatan Nyalindung.

"Tim gabungan masih berada di lokasi kejadian tepatnya di Desa Cijangkar untuk memadamkan api yang membakar hutan yang berada di sekitar perbatasan dengan perkebunan warga," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi, Minggu.

Baca juga: 96 ton garam disemai untuk mitigasi banjir-karhutla di Kaltim

Menurut Medi, pihaknya hingga saat ini belum mengetahui kronologis terjadinya kebakaran hutan tersebut dan tidak ingin menduga-duga apa yang menjadi penyebabnya.

Informasi yang diterima pihaknya, api baru terlihat sekitar pukul 20.00 WIB dan dengan cepat menjalar ke sejumlah lahan yang banyak ditumbuhi gulma dan terdapat rumput dan ranting kering di hutan tersebut.

Kondisi lokasi yang seperti itu menyebabkan api dengan mudah membesar dan menjalar ke berbagai lokasi, namun informasi dari Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nyalindung hingga saat ini api belum sampai menjalar ke areal perkebunan warga.

Baca juga: BNPB maksimalkan penanganan karhutla di Kaltim agar tak terus meluas

"Satu unit kendaraan pemadam kebakaran dari Pos Sukaraja sudah dikerahkan, kemungkinan jumlah armada untuk membantu memadamkan api akan ditambah untuk mempercepat proses pemadaman sekaligus pendinginan," tambahnya.

Medi mengatakan untuk luas areal hutan yang terdampak kebakaran ini belum diketahui karena tim di lokasi masih fokus memadamkan api. Selain itu, belum ada informasi adanya korban yang terdampak.

Baca juga: BMKG: Potensi karhutla Kotawaringin Timur mengalami penurunan

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024