Moskow (ANTARA) - Protes menentang keberadaan migran ilegal merebak di sejumlah kota di seluruh Inggris pada Sabtu (3/8), menyusul serangan penikaman terhadap anak-anak di Southport, Inggris, lapor penyiar ITV.

Ratusan orang dilaporkan berkumpul untuk aksi demonstrasi sayap kanan di Manchester, London, Hartlepool, Portsmouth, dan Leeds.

Selain itu, terdapat juga aksi protes yang mendukung komunitas Muslim dan aksi anti-imigran di Belfast, Irlandia Utara.

Polisi harus memisahkan dua kelompok setelah mereka mulai saling menghina dan melemparkan benda.

The Guardian melaporkan aksi serupa terjadi di Liverpool, Nottingham, Blackpool, dan Stoke-on-Trent.

Pada 29 Juli, tiga remaja tewas dan beberapa lainnya terluka parah setelah serangan penikaman di sebuah klub tari anak-anak di Southport.

Kejadian itu memicu protes massal dan bentrokan dengan polisi di tengah laporan yang belum dikonfirmasi bahwa pelaku penusukan adalah seorang pengungsi.

Di London, lebih dari 100 demonstran ditangkap karena kerusuhan, penyerangan, dan pelanggaran persyaratan aksi protes. Beberapa dari mereka mengalami cedera ringan.

Lembaga penegak hukum Inggris menuduh Liga Pertahanan Inggris (EDL) sayap kanan memicu protes tersebut, sementara beberapa media di negara itu melaporkan bahwa Rusia berada di balik kerusuhan tersebut.

Kedutaan Besar Rusia di London dengan tegas menolak tuduhan tersebut.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: KBRI imbau WNI di Inggris jaga keamanan diri di tengah kerusuhan
Baca juga: Ratusan masjid di Inggris tingkatkan keamanan antisipasi protes

Penerjemah: Primayanti
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024