... kenaikan suku bunga pada Kamis itu tidak mungkin menjadi yang terakhir... "Wellington, Selandia Baru (ANTARA News) - Bank sentral Selandia Baru menaikkan suku bunga utamanya, official cash rate (OCR), 0,25 poin menjadi 2,75 persen, Kamis, mengakhiri pembekuan suku bunga selama tiga tahun yang dikenakan setelah gempa bumi Christchurch yang menghancurkan.
Dalam langkah yang diantisipasi luas, Reserve Bank of New Zealand mengatakan, suku bunga tidak diperlukan lagi untuk dipertahankan pada rekor terendah 2,5 persen karena ekspansi ekonomi memiliki momentum yang cukup.
"Dengan meningkatkan OCR yang diperlukan untuk menjaga rata-rata inflasi mendatang dekat target titik tengah 2,0 persen, bank berusaha memastikan ekspansi ekonomi dapat dipertahankan," kata Gubernur Bank Sentral Selandia Baru, Graeme Wheeler.
Selandia Baru salah satu negara termakmur di dunia, dengan jumlah penduduk jauh lebih sedikit ketimbang jumlah biri-biri dan domba serta sapi, salah satu andalan ekspor dunia mereka.
Wheeler mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada Kamis itu tidak mungkin menjadi yang terakhir karena bank sentral tampak tetap menjaga inflasi.
"Kecepatan dan sejauh mana OCR akan dinaikkan akan bergantung pada data ekonomi dan penilaian berkelanjutan kami pada tekanan inflasi yang muncul," katanya.
Dia menambahkan: "Ini juga wajar untuk mengatakan bahwa selama beberapa bulan ke depan kita akan melihat kenaikan suku bunga lebih lanjut."
Gempa bumi Christchurch berkekuatan 6,3 magnitudo pada Februari 2011 telah meratakan sebagian besar kota terbesar kedua di Selandia Baru itu, mengklaim 185 jiwa tewas dan mendorong bank sentral memangkas suku bunganya dalam sebuah langkah darurat untuk melindungi ekonomi.
Sejak itu, Selandia Baru telah mengalami pertumbuhan yang kuat berkat booming pasar perumahan, permintaan untuk produk-produk utama seperti susu, dan program 40 miliar dolar Selandia Baru (33,9 miliar dolar AS) untuk membangun kembali kota Pulau Selatan itu.
Teapi belanja pembangunan besar-besaran telah memicu inflasi, berpotensi mengirim biaya hidup di luar batas target bank 1,0-3,0 persen.
Perdana Menteri John Key menyatakan awal pekan ini bahwa kenaikan suku bunga mencerminkan nilai kepercayaan dalam perekonomian dari Wheeler dalam pemulihan pasca-gempa.
"Ini berarti bahwa ia yakin ekonomi rebound dan rebound secara kuat -- Departemen Keuangan dan Reserve Bank kini telah menempatkan pertumbuhan di sekitar empat persen," katanya.
Analis Capital Economics Gareth Leather mengatakan kenaikan membuat Selandia Baru, ekonomi maju pertama yang mengangkat suku bunga sejak 2012.
Ia memperkirakan OCR naik menjadi 3,25 persen pada akhir tahun ini , mencatat bahwa sebagian besar ekonom memperkirakan akan mencapai 3,5 persen.
Produk domestik bruto Selandia Baru tumbuh 2,6 persen dalam 12 bulan hingga Desember dan analis memperkirakan pertumbuhan 3,5-4,0 persen pada tahun ini.
Di pasar saham, indeks acuan NZX-50 mencapai rekor tertinggi pada pekan lalu didukung musim laba yang kuat, sementara kepercayaan konsumen dan bisnis keduanya meningkat.
Prospek optimis mendorong kepala ekonom HSBC untuk Australasia Paul Bloxham awal tahun ini menjuluki Selandia Baru "the rock star economy untuk 2014".
Dia mengatakan faktor utama di balik penilaian itu adalah permintaan yang sangat besar dari China untuk produk susu Selandia Baru, yang tidak menunjukkan tanda berkurang meskipun susu formula bayi ditakutkan terkontaminasi pada tahun lalu.
Namun, pimpinan bersama Partai Hijau Russel Norman mengatakan jika suku bunga terus meningkat selama 12 bulan ke depan seperti yang diperkirakan, ini bisa menghabiskan biaya hingga 30.000 pekerjaan.
"Naiknya suku bunga berarti pengeluaran rumah tangga berkurang, investasi bisnis dikurangi, dan nilai tukar yang lebih tinggi -- yang semuanya berarti lebih sedikit lapangan pekerjaan," kata dia.
Wheeler mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada Kamis itu tidak mungkin menjadi yang terakhir karena bank sentral tampak tetap menjaga inflasi.
"Kecepatan dan sejauh mana OCR akan dinaikkan akan bergantung pada data ekonomi dan penilaian berkelanjutan kami pada tekanan inflasi yang muncul," katanya.
Dia menambahkan: "Ini juga wajar untuk mengatakan bahwa selama beberapa bulan ke depan kita akan melihat kenaikan suku bunga lebih lanjut."
Gempa bumi Christchurch berkekuatan 6,3 magnitudo pada Februari 2011 telah meratakan sebagian besar kota terbesar kedua di Selandia Baru itu, mengklaim 185 jiwa tewas dan mendorong bank sentral memangkas suku bunganya dalam sebuah langkah darurat untuk melindungi ekonomi.
Sejak itu, Selandia Baru telah mengalami pertumbuhan yang kuat berkat booming pasar perumahan, permintaan untuk produk-produk utama seperti susu, dan program 40 miliar dolar Selandia Baru (33,9 miliar dolar AS) untuk membangun kembali kota Pulau Selatan itu.
Teapi belanja pembangunan besar-besaran telah memicu inflasi, berpotensi mengirim biaya hidup di luar batas target bank 1,0-3,0 persen.
Perdana Menteri John Key menyatakan awal pekan ini bahwa kenaikan suku bunga mencerminkan nilai kepercayaan dalam perekonomian dari Wheeler dalam pemulihan pasca-gempa.
"Ini berarti bahwa ia yakin ekonomi rebound dan rebound secara kuat -- Departemen Keuangan dan Reserve Bank kini telah menempatkan pertumbuhan di sekitar empat persen," katanya.
Analis Capital Economics Gareth Leather mengatakan kenaikan membuat Selandia Baru, ekonomi maju pertama yang mengangkat suku bunga sejak 2012.
Ia memperkirakan OCR naik menjadi 3,25 persen pada akhir tahun ini , mencatat bahwa sebagian besar ekonom memperkirakan akan mencapai 3,5 persen.
Produk domestik bruto Selandia Baru tumbuh 2,6 persen dalam 12 bulan hingga Desember dan analis memperkirakan pertumbuhan 3,5-4,0 persen pada tahun ini.
Di pasar saham, indeks acuan NZX-50 mencapai rekor tertinggi pada pekan lalu didukung musim laba yang kuat, sementara kepercayaan konsumen dan bisnis keduanya meningkat.
Prospek optimis mendorong kepala ekonom HSBC untuk Australasia Paul Bloxham awal tahun ini menjuluki Selandia Baru "the rock star economy untuk 2014".
Dia mengatakan faktor utama di balik penilaian itu adalah permintaan yang sangat besar dari China untuk produk susu Selandia Baru, yang tidak menunjukkan tanda berkurang meskipun susu formula bayi ditakutkan terkontaminasi pada tahun lalu.
Namun, pimpinan bersama Partai Hijau Russel Norman mengatakan jika suku bunga terus meningkat selama 12 bulan ke depan seperti yang diperkirakan, ini bisa menghabiskan biaya hingga 30.000 pekerjaan.
"Naiknya suku bunga berarti pengeluaran rumah tangga berkurang, investasi bisnis dikurangi, dan nilai tukar yang lebih tinggi -- yang semuanya berarti lebih sedikit lapangan pekerjaan," kata dia.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014