Brussel (ANTARA) - Uni Eropa (UE) sedang menyusun rencana dua langkah untuk melawan potensi dampak negatif dari pajak impor universal yang direncanakan Donald Trump jika dia terpilih kembali sebagai presiden Amerika Serikat (AS) pada November.

Menurut laporan terbaru Financial Times (FT), langkah pertama adalah bernegosiasi dengan tim Trump terkait produk AS mana saja yang dapat dibeli oleh UE dalam jumlah yang lebih besar.

Jika ini gagal, dan jika pemerintahan Partai Republik memilih untuk menerapkan tarif hukuman pada barang-barang Eropa yang diimpor, maka UE akan membalas dengan menerapkan tarif sebesar 50 persen atau lebih pada daftar barang-barang AS tertentu.
 
   Laporan itu muncul setelah Trump, dalam kampanyenya, mengusulkan untuk mengenakan pungutan sebesar 10 persen secara menyeluruh pada semua produk yang diimpor ke AS.   Selama masa kepresidenan Trump antara 2017 hingga 2021, AS mengadopsi kebijakan perdagangan proteksionis, yang mengakibatkan tarif bea cukai lebih tinggi pada impor baja dan aluminium senilai 6,4 miliar euro (1 euro = Rp17.542) dari UE. Komisi Eropa merespons dengan tarif senilai 2,8 miliar euro, yang menargetkan barang-barang mewah seperti wiski Bourbon, sepeda motor Harley-Davidson, dan perahu motor.


Laporan itu muncul setelah Trump, dalam kampanyenya, mengusulkan untuk mengenakan pungutan sebesar 10 persen secara menyeluruh pada semua produk yang diimpor ke AS.   

Selama masa kepresidenan Trump antara 2017 hingga 2021, AS mengadopsi kebijakan perdagangan proteksionis, yang mengakibatkan tarif bea cukai lebih tinggi pada impor baja dan aluminium senilai 6,4 miliar euro (1 euro = Rp17.542) dari UE.

Komisi Eropa merespons dengan tarif senilai 2,8 miliar euro, yang menargetkan barang-barang mewah seperti wiski Bourbon, sepeda motor Harley-Davidson, dan perahu motor.

"Kami percaya Amerika Serikat dan Uni Eropa adalah sekutu strategis dan khususnya dalam konteks geopolitik saat ini, sehingga penting bagi kami untuk bekerja sama dalam perdagangan," kata Komisioner Perdagangan Eropa Valdis Dombrovskis kepada FT.

"Kami membela kepentingan kami dengan tarif dan kami siap untuk membela kepentingan kami lagi jika perlu," katanya seperti dikutip surat kabar tersebut.
 
   Selama masa kepresidenan Trump antara 2017 hingga 2021, AS mengadopsi kebijakan perdagangan proteksionis, yang mengakibatkan tarif bea cukai lebih tinggi pada impor baja dan aluminium senilai 6,4 miliar euro (1 euro = Rp17.542) dari UE. Komisi Eropa merespons dengan tarif senilai 2,8 miliar euro, yang menargetkan barang-barang mewah seperti wiski Bourbon, sepeda motor Harley-Davidson, dan perahu motor


Di bawah kepemimpinan Joe Biden, defisit perdagangan antara AS dan UE mencapai 156 miliar euro pada 2023.

Menyeimbangkannya kembali akan sulit, karena nilai ekspor AS jauh lebih rendah dibandingkan impornya dari UE, kata sejumlah pejabat UE kepada FT.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2024