Pembangunan sudah mencapai sekitar 80 persen perampungan,"

Kairo (ANTARA News) - Gedung Asrama mahasiswa Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir, yang dibangun atas bantuan dana dari pemerintah Indonesia sedang dalam tahap perampungan.

"Pembangunan sudah mencapai sekitar 80 persen perampungan," kata Duta Besar RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi dalam percakapan dengan Antara di Kairo, Rabu (12/3) malam.

Dengan dana bantuan pemerintah RI tambahan yang telah disetujui oleh DPR RI diharapkan dapat mempercepat perampungan pembangunan asrama tersebut, katanya.

Dubes Nurfaizi merujuk pada persetujuan Badan Anggaran DPR RI pada akhir bulan lalu untuk pemberian hibah sebesar 2,94 juta dolar AS kepada Universitas Al Azhar yang diajukan pemerintah Indonesia.

"Kepresnya sudah keluar setelah disetujui DPR. Selanjutnya BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) segera akan berkunjung ke Mesir untuk melakukan verifikasi," papar Nurfaizi.

Bantuan tambahan tersebut merupakan realisasi dari janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat kunjungan muhibahnya ke Universitas Al Azhar untuk meninjau pembangunan asrama tersebut di sela KTT OKI di Kairo pada awal 2013 silam.

Pembangunan asrama itu dimulai sejak dua tahun silam yang diawali dengan peletakan batu pertama oleh Rektor Universitas Al Azhar Osama Al Abed dan Dubes Nurfazi Suwandi pada 15 Februari 2012.

Pembangunan tahap awal ini mencakup empat gedung asrama masing-masing enam lantai ditambah satu dapur umum, setiap gedung menampung 350 mahasiswa.

Kapasitas empat gedung tersebut akan menampung 1.400 mahasiswa. komposisinya adalah 700 mahasiswa Indonesia dan sisanya dari mahasiswa Mesir dan mahasiswa asing lainnya.

Ini merupakan tahap awal dari rencana 18 gedung asrama yang terletak di dalam kampus baru Universitas Al Azhar di Distrik Nasr City, bagian timur Kairo.

Sebelumnya, dalam pembangunan tahap awal itu pemerintah Indonesia telah memberikan bantuan dana awal sebesar Rp19 miliar, yaitu Rp14 miliar dari pemerintah pusat dan lima miliar lagi dari Pemda Sumetera Utara.

Sedianya, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin juga sebelumnya telah berkomitmen untuk mamberi bantuan sebesar Rp10 miliar, namun sulit pencairannya karena alasan tidak ada payung hukum, kata Dubes Nurfaizi.

Sementara itu, Presiden persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, Amrizal Batubara, menyambut hangat bantuan pemerintah RI tersebut.

"Kami semua mahasiswa Indonesia berterima kasih kepada Presiden SBY, DPR, Dubes Nurfaizi Suwandi, dan Atase Pendidikan KBRI Kairo Fahmy Lukman atas upayanya untuk pengadaan asrama mahasiswa ini," kata Amrizal.

Sambutan hangat serupa disampaikan Faridah Ulfah, mahasiswi asal Manado.

"Kami tentu saja menyambut baik hibah pemerintah Indonesia itu, namun kami mahasiswa mengharapkan agar pemerintah juga perlu memberikan beasiswa karena banyak dari kami sangat membutuhkannya," tutur Faridah Ulfah, mahasiswi program S2 itu. (*)

Pewarta: Munawar Saman Makyanie
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014