Jakarta (ANTARA) - Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember menyelenggarakan kuliah umum yang menghadirkan Jochem van Den Boogert dari Leiden University, Belanda, sebagai narasumber.

"Kegiatan yang diinisiasi Fakultas Syariah ini sangat bagus selain sebagai peneguhan tradisi akademik yang dikembangkan Fakultas Syariah, juga untuk memperkaya cara pandang terhadap isu-isu hukum dan hukum Islam yang menjadi perhatian bagi Fakultas syariah," kata Wakil Rektor bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan UIN KHAS Jember Khusna Amal dalam keterangannya di Jakarta, Ahad.

Khusna mengatakan kuliah umum bertajuk bertajuk “Rethinking Javanese Islam: Living Law and The Concept of Javanese Traditions” ini menjadi ruang untuk saling bertukar ide dan pengalaman dalam kajian perkembangan Islam dan tradisi yang berkembang di Jawa.

Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember Wildani Hefni mengatakan kuliah umum dengan menghadirkan narasumber dari luar negeri menjadi langkah kampus dalam memperluas jejaring komunitas akademik global, salah satunya dengan Universitas Leiden, Belanda.

Baca juga: UIN KHAS Jember gelar kompetisi penulisan artikel ilmiah

Baca juga: UIN KHAS Jember terbitkan 8 buku sebagai kado akhir tahun


"Kami memperluas jejaring akademik global dalam rangka memperkuat reputasi akademik Fakultas Syariah UIN KHAS Jember. Alhamdulillah, kini Dr. Jochem van Den Boogert dari Leiden University hadir ke Fakultas Syariah UIN KHAS Jember untuk visiting lecture," ujar Wildani Hefni.

Ia berharap kuliah umum ini dapat merangsang pada dosen dari UIN KHAS Jember untuk semakin memperbanyak dan memperdalam riset soal Islam Jawa.

"Fakultas Syariah UIN KHAS Jember telah meneguhkan diri secara kelembagaan untuk terus menghidupkan ruang-ruang akademik diskusi dan kajian ilmiah sebagai perwujudan dari community of learning," kata dia.

Sementara itu, Jochem van den Boogert kepada mahasiswa dan dosen yang hadir menjelaskan asal mula konsep “Islam Jawa” dalam konteks historis dan akademis.

"Dalam konsep Javanese Islam, terdapat kontradiksi. Misalnya, seorang Muslim Jawa yang taat beragama pada satu sisi, namun juga secara ketat melaksanakan tradisi Jawa dimana di dalamnya terdapat sinkretisme. Saya melakukan penelitian dengan dasar literatur dan fakta historis, tidak berdasarkan pada opini," kata dia.

Jochem juga menjelaskan genealogi literatur mengenai fenomena Islam dan Muslim di Jawa dari era pra-kolonial hingga akhir kolonialisme, serta memperkenalkan teori-teori utama, yaitu sinkretisme dan asimilasi, yang masih menjadi bahan perdebatan hingga kini.*

Baca juga: UIN Jember-Universitas Paris 1 rancang konferensi internasional

Baca juga: UIN Jember jajaki kerja sama riset filologi dengan Universitas zu Koln

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024