Jakarta (ANTARA) - Empat orang tewas dan 23 lainnya masih dinyatakan hilang hingga Sabtu (3/8) pukul 23.00 waktu setempat setelah banjir bandang dan lumpur longsor melanda Kota Kangding di Provinsi Sichuan, China barat daya, demikian disampaikan otoritas setempat pada Minggu (4/8).

Bencana itu terjadi pada Sabtu sekitar pukul 03.30 waktu setempat di Kangding, Prefektur Otonom Etnis Tibet Garze, merobohkan sebuah jembatan terowongan dan menghancurkan sejumlah rumah di Desa Ridi, sebagaimana diutarakan Xinhua dan dikutip ANTARA, di Jakarta, Minggu.

Total 16 orang dirawat di rumah sakit untuk menjalani perawatan medis, dengan empat orang telah dipulangkan dan 12 orang masih dirawat di rumah sakit tanpa risiko yang mengancam jiwa, menurut konferensi pers yang digelar pada Minggu pagi oleh kantor pusat penyelamatan setempat.

Runtuhnya jembatan di antara terowongan mengakibatkan empat kendaraan jatuh, dengan satu orang berhasil diselamatkan dan dirawat di rumah sakit sementara 10 lainnya termasuk di antara para korban yang hilang, ungkap kantor pusat itu.

Sebanyak 291 petugas pemadam kebakaran dikerahkan, sementara 100 pekerja dimobilisasi untuk memulihkan kondisi jalan. Sebanyak 55 orang lainnya dari China Anneng Construction Group juga bergabung dalam upaya penyelamatan.

Desa itu terletak di sebuah lembah pada ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut, sementara gunung-gunung di dekatnya berada pada ketinggian lebih dari 5.000 meter di atas permukaan laut.

Seorang pejabat setempat mengatakan kepada Xinhua bahwa penduduk desa diinformasikan untuk mengungsi 10 menit sebelum lumpur longsor tiba, setelah kepala pengawas sungai setempat mendapati air sungai menjadi berlumpur di tengah hujan lebat.

Lebih dari 900 orang di Desa Ridi dan beberapa desa di dekatnya telah dievakuasi ke tempat yang aman. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2024