Saat ini 120 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) juga sudah kami siagakan

Martapura (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan meminta masyarakat setempat agar mewaspadai dampak kekeringan saat musim kemarau panjang.

"Berdasarkan peringatan dini dari BMKG sebagian wilayah di Sumatra Selatan telah memasuki musim kemarau dan sedang bergerak ke puncak musim kemarau yang dampaknya bisa terjadi kekeringan meteorologis," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD OKU Timur, Budi Widiyanto di Martapura, Minggu.

Dia mengatakan, sebagaimana peringatan dini dari BMKG, musim kemarau di wilayah Sumsel berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, pengurangan ketersediaan air sehingga menyebabkan kelangkaan air bersih, serta meningkatnya potensi terjadinya kebakaran.

"Termasuk OKU Timur wilayah di Sumsel yang berpotensi mengalami kekeringan meteorologis," katanya.

Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar menghemat pemakaian air bersih sesuai kebutuhan dan tidak membuang-buang air untuk hal yang tidak terlalu penting.

Baca juga: Pemkab Garut gandeng instansi lain mitigasi & siaga bencana kemarau
Baca juga: Pemkot Palangka Raya siaga karhutla seiring musim kemarau

Terkait ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Budi berpesan kepada para perokok agar memastikan api dari puntung rokok telah padam sebelum dibuang.

Para petani yang hendak membuka lahan pertanian juga diingatkan kembali agar tidak membuka lahan pertanian dengan cara dibakar yang berpotensi menimbulkan karhutla.

Untuk mengantisipasi berbagai dampak dari kekeringan terutama potensi karhutla, BPBD OKU Timur telah melakukan berbagai upaya seperti mendirikan posko siaga asap di wilayah itu.

Posko tersebut didirikan di Kantor BPBD OKU Timur dan di empat kecamatan lainnya yang dipetakan rawan karhutla meliputi Kecamatan Cempaka, Semendawai Barat, Madang Suku I, dan Martapura.

Pihaknya juga menyiapkan peralatan penanggulangan karhutla mulai dari mesin pompa air, pompa apung untuk di rawa hingga satu unit mobil tangki air dengan kapasitas 5.000 liter.

"Saat ini 120 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) juga sudah kami siagakan di seluruh kecamatan, terutama di daerah rawan karhutla agar bencana kabut asap dapat dicegah sedini mungkin," tegasnya.

Baca juga: Kalsel lakukan modifikasi cuaca lebih awal antisipasi karhutla
Baca juga: BNPB: Waspadai potensi karhutla masih tinggi hingga Agustus
Baca juga: BPBA: Dua daerah di Aceh berpotensi kekeringan dan krisis air bersih

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024