Anwar dalam unggahan di media sosialnya diakses di Kuala Lumpur, Sabtu, mengatakan telah melakukan sesi pertemuan empat mata dengan Srettha serta melakukan diskusi mendalam tentang beberapa isu yang tertunda.
“Alhamdulillah kami berdua sepakat untuk mempercepat proyek pembangunan jembatan Rantau Panjang-Sungai Golok yang kedua sekaligus memperbaiki jembatan eksisting yang dibangun lebih dari 50 tahun lalu,” ujar dia.
Da mengatakan pembangunan jembatan itu akan meningkatkan konektivitas kedua negara serta mengkatalisasi pembangunan ekonomi di Kelantan utara dan Thailand selatan yang secara langsung menciptakan limpahan kesejahteraan bagi masyarakat di kedua wilayah tersebut.
“Saya dan PM Srettha juga mencapai kesepakatan untuk melaksanakan proyek pendalaman muara Sungai Golok untuk mengatasi permasalahan luapan sungai yang menjadi salah satu penyebab banjir di Kelantan dan Narathiwat,” katanya.
Pemahaman itu, menurut dia, mencerminkan komitmen yang kuat dari Pemerintah Malaysia dan Thailand untuk memastikan pertumbuhan ekonomi di perbatasan kedua negara berjalan cepat, sehingga membuka jalan bagi upaya perdamaian di Thailand Selatan dan pembangunan di utara Semenanjung.
Usai pertemuan empat mata, Anwar dan Srettha bersama delegasi kedua negara diberi pengarahan mengenai proyek Jembatan Rantau Panjang-Sungai Golok yang diharapkan mulai dibangun awal 2025 dan selesai pada akhir 2026, jika memang dipercepat.
“Saya juga menyampaikan kepada Menteri Besar Kelantan yang hadir dalam kunjungan ini, bahwa Kelantan perlu memanfaatkan proyek ini dengan menciptakan ruang usaha baru yang nyaman di kawasan perbatasan Rantau Panjang,” ujar dia.
Usai pengarahan, kedua perdana menteri melintasi perbatasan menuju Malaysia dan berfoto di depan Kompleks Imigrasi, Bea cukai, Karantina dan Keamanan (ICQS) Rantau Panjang sebagai simbol kesepahaman dan persahabatan kedua negara.
Baca juga: PM Malaysia minta Meta berhenti bertindak sebagai alat sensor Israel
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2024