Jakarta (ANTARA) -
Pemain andalan Pelita Jaya Jakarta (PJ) KJ McDaniels mengatakan timnya telah memiliki kesepakatan agar tidak melakukan kesalahan apapun dalam pertandingan final kedua Indonesian Basketball League (IBL) 2024, melawan Satria Muda Pertamina Jakarta (SM), Sabtu malam.

Dalam laman IBL yang dipantau di Jakarta, ia membeberkan kesepakatan itu guna merespons kekalahan 71-84 pada gim pertama di Britama Arena, Jakarta, Kamis (1/8), yang merupakan kandang SM.

"Setelah kekalahan di gim pertama, ada pertemuan tim. Dalam pertemuan tersebut kami semua sepakat untuk tidak melakukan kesalahan dan kini pemain semakin fokus," kata pemain setinggi 1,93 meter itu setelah menang 82-70 melawan tim tamu di Indoor Stadium SC, Tangerang, Banten.

Lebih lanjut dia membeberkan, semua pemain harus fokus untuk pertandingan final ketiga atau penentuan, pada Minggu (4/8) di tempat yang sama.

Meski terpilih menjadi "Player of The Game" dengan kontribusi 25 poin dalam laga tersebut, dirinya lebih memilih untuk fokus menatap laga terakhir nanti.

"Tinggal satu gim lagi, maka kami akan menjadi juara," ujar forward asal Amerika Serikat (AS) yang berumur 31 tahun itu.

Baca juga: Final kedua IBL, Pelita Jaya balas Satria Muda di kandang

Kemenangan Pelita Jaya itu, membuat kedudukan menjadi imbang 1-1 dalam final IBL 2024 dengan format best of three dan kandang-tandang.

Oleh sebab itu, pertandingan penentu akan dilakukan di Indoor Stadium SC, Tangerang, pada Minggu (4/8), pukul 19.00 WIB.

Pertandingan final ketiga tetap dilaksanakan di tempat yang sama atau kandang Pelita Jaya, karena tim tersebut memiliki peringkat lebih tinggi dibandingkan Satria Muda pada babak reguler yang lalu.

Sementara itu, dalam pertandingan itu PJ yang diasuh Johannis Winar tampil berbeda dibanding gim pertama yang lalu.

Mereka menekan pertahanan Satria Muda dan membuyarkan skema zone defense yang diterapkan oleh skuad asuhan Youbel Sondakh, pada pertandingan final pertama.

Andakara Prastawa sempat membuat jarak lima poin di akhir kuarter pertama, tetapi SM mampu memperkecil jarak menjadi tiga poin atau 35-38 saat akhir kuarter kedua.

Baca juga: Jelang final kedua IBL 2024, Reza Guntara: Harus disiplin bertahan

Dengan selisih tipis, SM mencoba untuk lebih baik dalam menyerang. Lima poin dari Artem Pustovyi sempat membuat skor jadi sama kuat, yaitu 44-44 poin.

Bahkan, Reynaldo Garcia Zamora membuat pendukungnya bersorak riuh, saat pemain asing itu mencetak tembakan tiga angka, sehingga skor berbalik unggul untuk SM.

Namun, keunggulan itu hanya bisa dipertahankan selama tiga menit, karena Anthony Bean Jr dan kawan-kawan kembali mendapatkan keunggulan mereka di akhir kuarter ketiga dengan skor 64-58.

Pada kuarter terakhir, PJ membukanya dengan baik, melalui aksi McDaniels dan tembakan tiga angkanya , sehingga membuat jarak keunggulan menjadi 12 poin (70-58) dari tim tamu.

Pelita Jaya membuktikan bahwa mereka bisa mengontrol offensive rebound lawan dan membuat Satria Muda tidak bisa lagi memetik banyak poin dari second chance.

Meski berkuasa di paint area, tapi Satria Muda gagal mengantisipasi tembakan dari luar busur.

Pelita Jaya memasukkan total 12 kali three point dari 32 attempt yang mereka lakukan di sepanjang pertandingan.

Baca juga: Satria Muda bungkam Pelita Jaya pada laga pertama final IBL

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024