Jakarta (ANTARA) - Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dalam meningkatkan perluasan areal tanam (PAT) daerah tersebut, guna menciptakan ketahanan dan swasembada pangan.

"Kita optimalkan PAT (perluasan areal tanam) sawah tadah hujan di Boyolali untuk meningkatkan produksi padi sesuai arahan Menteri Pertanian dan Menteri Dalam Negeri," kata Kepala Pusat PVTPP Kementan Leli Nuryati dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Leli menyampaikan, pihaknya sebagai tim Satgas Darurat Pangan telah melakukan rapat evaluasi perluasan areal tanam bersama jajaran pemerintah Kabupaten Boyolali.

Ia mengatakan, Kementan terus mempercepat pemasangan pompanisasi untuk mengejar target perluasan areal tanam untuk meningkatkan produksi padi khususnya memanfaatkan sawah tadah hujan (STH). Salah satunya berada di Kabupaten Boyolali yang mendapat target 5.470 hektare (ha).

Upaya itu sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, agar gubernur, bupati/wali kota segera melakukan upaya percepatan pelaksanaan kebijakan PAT dengan pompanisasi dan memanfaatkan sumber air dari sungai, sumur dalam dan sumber air lainnya.

Saat ini, kata Leli, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan sudah membuka usulan tambahan pompanisasi melalui anggaran yang tersedia maupun anggaran belanja tambahan (ABT) tahun 2024 sehingga apabila suatu daerah memiliki calon petani calon lokasi (CPCL) yang perlu dimaksimalkan bisa langsung membuat usulan.

Apabila kabupaten tersebut masih membutuhkan tambahan pompa air, maka bisa mendapatkan tambahan karena telah ada surat dari Ditjen PSP Kementan agar segera mengusulkan CPCL pompanisasi untuk ABT tahun 2024.

Menurutnya, Boyolali dapat mencapai 100 persen dari target PAT, karena masih menjadi daerah terbesar dari sisi produksi dengan masuknya waktu masa tanam yang ketiga pada Agustus 2024.

Secara gambaran, Leli menambahkan bahwa hal yang harus menjadi perhatian bersama terutama dalam melakukan PAT khususnya di Kabupaten Boyolali. Di antaranya pemasangan/pemanfaatan pompa agar segera dan terus dilakukan, optimalisasi pemanfaatan serta membentuk posko atau sekretariat pompa.

"Alhamdulillah di Boyolali sudah selesai 156 pompa dan sudah dimanfaatkan untuk mendukung mencapai target PAT Boyolali.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali Joko Suhartono mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian yang terus bekerja melakukan perluasan areal tanam daerah terutama pada penguatan kolaborasi bersama jajaran TNI dan dinas terkait.

"Kami sepenuhnya mendukung upaya yang dilajukan dari Kementan dalam menjadikan Boyolali sebagai daerah yang mencapai PAT 100 persen. Kami pastikan kami akan terus bekerja," jelasnya.

Untuk mengakselerasi penambahan areal tanam di Boyolali, pihaknya telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama akselerasi perluasan areal tanam Kecamatan Boyolali antara Dinas, penyuluh dan jajaran TNI.

"Perjanjian kerjasama ini juga sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah bersama Kodim setempat dalam mewujudkan peningkatan produksi padi di Boyolali," kata Joko.

Baca juga: Wamentan pacu peningkatan perluasan areal tanam di Jateng
Baca juga: BPPSDMP Kementan percepat perluasan areal pertanian di Papua Barat
Baca juga: Kementan perluas areal tanam untuk mitigasi dampak musim kemarau

 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024