Pelni dalam satu tahun terakhir melakukan berbagai perbaikan, di antaranya dari sisi menu makanan serta penyajiannya.
Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Kantor PT Pelni (Persero) Cabang Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Putra Kencana mengatakan pihaknya telah menerapkan perbaikan makanan serta penyajiannya bagi penumpang antarpulau yang menggunakan kapal Pelni.

"Pelni dalam satu tahun terakhir melakukan berbagai perbaikan, di antaranya dari sisi menu makanan serta penyajiannya," kata Putra Kencana, di Tanjungpinang, Sabtu.

Ia menyebut saat ini menu makanan untuk penumpang kapal Pelni sudah disajikan di tempat pantri sesuai kategori, misalnya untuk sarapan pagi atau makan siang.

Uniknya lagi, kata dia, Pelni berkonsultasi dengan ahli gizi dalam menyajikan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi penumpang, misalnya berapa kebutuhan ayam atau ikan untuk orang/penumpang dewasa.

"Makanan disajikan dengan styrofoam," ujarnya.

Selain itu pada jam-jam tertentu, katanya lagi, para penumpang juga mendapatkan tambahan air mineral, suplemen jus kotak serta susu.

Perbaikan makanan dan penyajian tersebut bertujuan menyajikan makanan sehat dan bergizi bagi penumpang kapal Pelni.

"Dengan demikian, penumpang makin merasa nyaman dan sehat selama berlayar dengan kapal Pelni," ujar Putra Kencana.

Selain itu, kata Putra lagi, Pelni juga membuat terobosan pelayanan dengan memasang wifi di atas kapal, sehingga penumpang bisa mengakses internet pada saat berlayar.

Kendati demikian, akses wifi dengan sistem paket itu tetap dikenakan biaya sesuai kapasitas yang digunakan penumpang.

Perusahaan pelayaran nasional itu pun menerapkan kebijakan add on atau pelayanan tambahan bagi penumpang kelas ekonomi yang bertujuan meningkatkan pelayanan pelanggan selama pelayaran, yaitu berupa fasilitas selimut, kasur dan peralatan mandi, dengan dikenai tarif paling rendah seharga Rp100 ribu.

Tak hanya itu, sekarang untuk penumpang Pelni non seat atau tak dapat tempat tidur, mendapatkan matras saat naik kapal Pelni. Sementara sebelumnya, penumpang non seat mencari tempat sendiri atau alas sendiri tanpa dapat matras.

Di samping itu, Pelni tidak melupakan keamanan dan keselamatan penumpang, makanya setiap tahun kapal yang dioperasikan Pelni naik docking atau perbaikan, termasuk perpanjangan surat dan kelengkapan alat keselamatan kapal.

"Berbagai terobosan ini dilakukan Pelni guna mendorong transformasi layanan dan bisnis untuk pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan," katanya pula.
Baca juga: Menhub sebut empat kapal pinisi milik Pelni ditugaskan berlayar di IKN
Baca juga: Pelni minta dispensasi penumpang 150 persen dari kapasitas kapal

Pewarta: Ogen
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024