....Penyedotan itu merupakan program jangka pendek untuk mengatasi kekeringan yang berdampak pada pasokan air bersih pelanggan."
Karimun, Kepri (ANTARA News) - Waduk Sei Bati di Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, yang merupakan sumber air bersih Perusda Karimun untuk disalurkan kepada ribuan pelanggan di Pulau Karimun Besar, saat ini kering.
"Memang sudah kering. Wakil Bupati sudah melihat langsung dan menyaksikan tanah dasar waduk dalam kondisi kering dan retak-retak," kata Kepala Bagian Humas Setkab Karimun, Muhammad Yosli di Tanjung Balai Karimun, Rabu.
Akibat keringnya waduk yang menjadi sumber air Perusda, kata Muhammad Yosli, pasokan air bersih untuk ribuan pelanggan di tiga kecamatan di Pulau Karimun Besar.
Ia mengatakan, Wakil Bupati Aunur Rafiq telah menginstruksikan Plt Dirut Perusda Muhammad Hasbi agar menyedot air waduk Dang Merdu yang berada di bagian hulu Waduk Bati.
"Penyedotan air Waduk Dang Merdu untuk dialirkan ke Waduk Bati menggunakan pompa air. Sekarang sudah mulai dikerjakan agar bisa disalurkan kepada pelanggan," tuturnya.
Konektivitas antara Waduk Dang Merdu dengan Bati terputus sejak Karimun dilanda kekeringan setelah hujan tidak turun sejak tiga bulan terakhir.
Kondisi pintu air di Waduk Dang Merdu lebih tinggi dari debit air di waduk itu. Akibatnya, air tidak dapat mengalir menuju Waduk Bati.
"Satu-satunya cara adalah menyedot air Waduk Dang Merdu menggunakan pompa air. Penyedotan itu merupakan program jangka pendek untuk mengatasi kekeringan yang berdampak pada pasokan air bersih pelanggan," ucapnya.
Sedangkan program jangka panjang, menurut dia, adalah konektivitas tiga waduk, yaitu Waduk Bati, Dang Merdu dengan waduk belakang Markas Kodim 0317/Karimun.
"Konektivitas tiga waduk itu akan dilakukan PDAM, perusahaan daerah yang baru didirikan khusus untuk mengelola air bersih untuk disalurkan kepada masyarakat," ucapnya.
Mengenai pasokan air untuk warga bukan pelanggan Perusda, Yosli mengatakan akan diupayakan dengan mengerahkan mobil pemadam kebakaran untuk mendistribusikan air bersih bagi warga.
"Rencananya begitu, kalau tidak mobil pemadam tidak cukup, bisa juga dengan menyewa lori (truk) air. Sedangkan sumber airnya bisa diperoleh dari beberapa waduk, seperti Sentani atau waduk depan RSUD," ucapnya.
Secara terpisah, Bupati Karimun Nurdin Basirun mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan Dinas Sosial untuk memantau kawasan permukiman yang kesulitan mendapatkan air bersih.
"Dinas Sosial sudah saya minta untuk memantau kampung-kampung yang sulit mendapat air. Nanti kita bantu," katanya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan, kesulitan mendapatkan air bersih hampir merata di pusat Kota Tanjung Balai Karimun, terutama di kawasan padat penduduk Sei Lakam.
Alen, seorang warga mengatakan, pasokan air dari Perusda terhenti sejak sepekan terakhir.
"Kran di kamar mandi tidak keluar air. Kami terpaksa beli air," katanya.
Warga lain Yanti mengatakan, dirinya terpaksa menumpang cuci pakaian di rumah saudaranya yang tinggal di kelurahan lain karena sumur di rumahnya kering.
"Sudah tiga pekan sumur kami kering, mau tak mau terpaksa numpang cuci baju di rumah saudara. Sedangkan untuk air minum, kami beli dari depot air minum isi ulang," katanya.
Sementara itu, kekeringan yang melanda mengakibatkan harga air bersih yang dipasok lori-lori air ke permukiman warga naik dua kali lipat dari harga normal.
"Biasanya harga air lori Rp5.000 untuk satu bak, sekarang jadi Rp10.000," kata Bujang, warga Orari yang juga masuk wilayah Sei Lakam. (RDT/F003)
Pewarta: Rusdianto Syafruddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014