Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy  mengikuti panen raya jagung varietas hibrida NK 212 di lahan pertanian warga di Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu.

Seremoni panen raya jagung hibrida itu juga dihadiri sejumlah pejabat daerah, jajaran forkopimda termasuk Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.

"Kami ikut saksikan panen raya ini untuk memastikan benih/bibit jagung hibrida yang disalurkan pemerintah ke daerah-daerah hasilnya bisa optimal," kata Muhadjir usai kegiatan.

Ketiga desa di Ponorogo mendapatkan bantuan itu adalah Desa Prayungan Kecamatan Sawoo, Desa Ngilo-ilo Kecamatan Slahung dan Desa Koripan Kecamatan Bungkal.

Kepala Desa Prayungan, Sutris mengaku bersyukur karena bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat melalui dinas pertanian, ketahanan pangan dan perikanan (Dipertahankan).

Kata dia, benih yang diberikan sebanyak 9 kuintal 27 kilogram.

"Ditanam di dua lahan. Ada yang lahan kering dan basah. Untuk lahan kering sudah panen. Sedangkan basah sebagian sudah panen," kata Sutris.

Dia menjelaskan bahwa telah menghitung hasil tanaman. Dengan proses penanaman dengan jarak tanam 70 cm kali 40 cm.

Setiap lubang ada dua tanaman. Dengan ubinan 2,5 meter kali 2,5 meter mendapatkan hasil panen 10,9 kilogram jagung pipil atau jumlahnya 48 tongkol

"Hasil per hektare kering 9,89 ton jagung pipil kering, satu kotak per kotak satu ton empat kuintal lebih," kata Sutris.

Baca juga: Menko PMK sebut pentingnya jaga generasi dari dampak "post truth"

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko berterima kasih karena petani di Ponorogo telah dibantu.

"Semoga nanti bisa bertambah dan menyejahterakan petani di Ponorogo," tambahnya.

Sales Representatif PT Syngenta Indonesia, Budi Hartono menambahkan varietas NK 212 atau petani mengenal dengan wiro sableng sudah berumur 10 tahun dan semakin lama semakin diminati petani Ponorogo.

"Tahun ini pula akan kita peringati satu dekade lahirnya NK 212 di Indonesia. Sebagai salah satu produk yang stabil dan konsisten karena sangat cocok untuk ditanam di lahan tadah hujan maupun ditanam yang beririgasi teknis," katanya.

Selain itu, untuk mendukung program ketahanan pangan nasional sekarang sudah dikembangkan NK 212 yang tahan hervisida glifosat dan hama penggerek.

"tentunya varietas ini akan mempermudah petani untuk meningkatkan hasil produksi jagung sehingga kesejahteraan akan meningkat," katanya.

 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024