Gorontalo (ANTARA News) - Aktris film senior Indonesia, Yeny Rachman, mengungkapkan bahwa pada dasarnya apapun bisa dijadikan film, termasuk virus flu burung yang kini menghantui masyarakat Indonesia.
"Kalau hal lain saja bisa difilmkan, kenapa Flu Burung tidak?," ujarnya, ketika ditemui ANTARA News seusai membuka acara Work Shop Seni Peran Bagi Para Calon Artis Lokal di Gorontalo, Jumat.
Bagi sang aktris legendaris itu, film merupakan sebuah media yang sangat sensitif, karena dapat menjadi wadah penyampai informasi yang tepat dan mendapat perhatian yang cukup besar dari masyarakat.
"Sebenarnya apapun bisa kita sosialisasikan lewat film, termasuk kejadian-kejadian besar yang sedang menghangat di Indonesia seperti wabah Flu Burung," kata Yenny yang saat ini dipercayakan menjadi Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) itu.
Film yang bersifat edukatif, kata dia, seharusnya menjadi prioritas utama para Production House, terutama untuk membantu pemerintah mensosialisasikan kebijakan ataupun informasi mengenai kesehatan dan lingkungan, yang menjadi polemik belakangan ini.
Untuk itu, ia berharap pemerintah Indonesia baik di tingkat pusat maupun daerah, dengan senang hati mau menggunakan film sebagai media untuk membimbing masyarakat, khususnya yang berpengetahuan minim mengenai perkembangan berbagai isu saat ini.
Tak hanya Flu Burung, film edukatif seperti bahaya AIDS dan pergaulan bebas, saat ini juga harus menjadi perhatian utama dari para "penguasa" Film, untuk membantu pemerintah menekan meluasnya penyakit berbahaya tersebut.
"Intinya, apapun bisa disosialisasikan melalui film, namun harus disertai kesadaran terhadap keselamatan bangsa," tandasnya.
(*)
(T.M031/C/M031/M031) 15-09-2006 17:54:26
NNNN
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006