Panglima Komando Operasi Udara (Pangkoopsud) II Marsda TNI Dr. Budhi Achmadi, kepada wartawan di Kupang, Sabtu mengatakan bahwa latihan bersama yang digelar tersebut merupakan latihan udara skala besar.
“Kita mengirimkan enam pesawat tempur kita dan bersyukur semuanya hari ini sudah tiba di Lanud El Tari dan nanti akan kembali ke skadronnya,” katanya.
Dia mengatakan latihan yang sudah digelar tersebut tentunya sangat berguna bagi para penerbang dari TNI AU karena bisa melatih dan menguji kemampuan penerbang untuk bisa mengetahui kemampuan mereka ketika berlatih di negara-negara besar lainnya.
Jika dihitung kata dia ada 20 negara yang terlibat dengan mengirimkan sejumlah pesawat tempurnya, dan sisanya adanya negara-negara observer sehingga total ada 40 negara yang terlibat.
“Latihan itu juga bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan mereka, sehingga bisa belajar dari negara-negara lainnya,” ujar dia.
Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi Letkol Pnb Anwar Sovie mengatakan kurang lebih 21 hari mereka melakukan latihan Pitch Black bersama dan berinteraksi dengan para penerbang dari 20 negara dan ada 140 pesawat tempur.
“Dalam 40 tahun terakhir ini merupakan latihan Pitch Black terbesar dan pengikutnya tidak hanya dari negara Asia saja tetapi Amerika dan Eropa,” ujar dia.
Menurut dia ada ilmu yang bisa didapat selama latihan bersama itu, karena para penerbang dari TNI AU bisa tahu seberapa baik posisi mereka di lingkungan penerbang.
Selain itu apa yang sudah didapat selama latihan itu akan menjadi bahan masukan dan introspeksi bagi TNI AU untuk bisa semakin maju dan berkembang untuk bersaing serta menjadi angkatan udara yang terbaik.
Baca juga: TNI pastikan pesawat F-16 program STAR-eMLU siap perkuat wilayah udara
Baca juga: 30 pesawat tiga matra TNI gladi bersih “fly pass” untuk HUT RI
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024
