Jakarta (ANTARA) - Langkah petenis nasional Indonesia Aldila Sutjiadi yang tampil di nomor ganda putri bersama Miyu Kato, terhenti di semifinal WTA 500 Washington, setelah kalah 4-6, 6 (5)-7 dari pasangan Jiang Xinyu/Wu Fang Hsien, Jumat setempat atau Sabtu pagi.

Pada pertandingan yang berlangsung selama 1 jam 24 menit kedua pasangan petenis menampilkan pertarungan sengit dari awal hingga akhir. Aldila dan Miyu sempat memberikan perlawanan sengit, bahkan unggul 5-4 pada set kedua.

Namun, pasangan lawan kemudian berhasil menyamakan kedudukan dan memaksa pertandingan menuju tiebreak. Sayangnya, Aldila/Kato harus mengakui keunggulan lawan di tiebreak dengan skor 5-7.

“Pertandingan hari ini sangat ketat. Kami sudah berjuang sekuat tenaga, lawan bermain sangat solid. Tapi saya bangga bisa sampai di semifinal bersama Miyu, dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia serta kehadiran Deputy Chief of Mission di Washington DC, Bapak Ida Bagus Made Bimantara, sangat berarti bagi saya,” ujar Aldila usai pertandingan seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima pewarta.

Baca juga: Kalahkan wakil AS/China, Aldila melaju ke semifinal WTA 500 Washington “Saya sangat terharu dengan kehadiran Bapak Wakil Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat. Dukungan beliau sangat berarti bagi saya dan menjadi motivasi tambahan untuk terus berjuang menuju US Open,” tambah Aldila.

Sebelumnya, pasangan Aldila/Kato berhasil melaju ke semifinal WTA 500 Washington setelah pada laga sebelumnya mengalahkan pasangan Ashlyn Krueger/Xu Yifan, dengan skor meyakinkan 7-6(5), 6-1.

Meskipun gagal melaju ke final, prestasi Aldila Sutjiadi hingga babak semifinal WTA 500 Washington telah mengharumkan nama Indonesia di kancah tenis dunia. Aldila telah menunjukkan performa yang konsisten dan menjadi bukti nyata Aldila berpeluang meraih prestasi yang lebih tinggi pada US Open tahun ini.

Baca juga: Aldila kembali duet dengan Miyu untuk tur WTA di AS
Baca juga: Setelah terhenti di Wimbledon, Aldila alihkan fokus ke US Open


Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024